Wednesday 25 April 2018

Hasil Recruitment Trans Media Digital Development Program 2018


Beberapa waktu yang lalu Trans Media mengadakan event recruitment secara besar-besaran ke 4 kota besar di Indonesia, tepatnya di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta. Event tersebut dinamai sebagai Trans Media Digital Development Program (DDP) 2018. Perlu diketahui juga bahwa setiap tahap seleksi yang dilaksanakan memiliki pembagian waktu yang berbeda di setiap kota. Saat ini acara tersebut dinyatakan berakhir dan telah mengumumkan hasil dari interview-nya.

Sehubungan dengan acara DDP 2018 tersebut, aku akan menjabarkan keseluruhan jumlah peserta yang mendaftar dan jumlah peserta yang diterima. Perlu dicatat bahwa jumlah peserta yang aku jabarkan hanya sebatas peserta dari data online, sedangkan untuk peserta yang mendaftar secara langsung/on the spot tidak diketahui jumlah pastinya.

Aku mulai untuk menghitung keseluruhan peserta di 4 kota. Surabaya memiliki 1.443 peserta, Bandung 1.943 peserta, Yogyakarta 2808 peserta, dan Jakarta 10.372. Ini artinya jumlah keseluruhan peserta adalah 16.566 yang sudah mendaftar online dan mengikuti psikotes dan kabarnya jumlah peserta yang sesungguhnya dilapangan mencapai 20.000 ketika digabungkan dengan peserta yang mendaftar on the spot.

Dalam recruitment ini ada dua tahap, yaitu psikotes dan interview. Sudah diketahui jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti psikotes adalah 16.556 peserta yang mendaftar online. Setelahnya mengikuti psikotes maka diumumkan hasil peserta yang lolos, Surabaya menyisahkan 442 peserta, Bandung 570 peserta, Yogyakarta 499 peserta, dan Jakarta 1.124 peserta. Jumlah keseluruhan 2.635 yang berarti 13.921 peserta gugur dalam psikotes yang diselenggarakan trans media.

Setelah proses psikotes, berlanjut pada tahap interview. Sudah jelas bahwa jumlah peserta gugur sudah cukup banyak di tahap psikotes, begitupula dalam seleksi interview saat itu. Dari jumlah peserta 2.635 orang di tahapn interview, akhirnya hanya meloloskan 117 peserta yang telah diumumkan pada website resminya dan sebagian lain “katanya” dihubungi secara personal.

Jika mengacu pada jumlah 16.566 peserta yang hanya meloloskan 117 peserta dari seluruh wilayah recruitment, maka dapat di terawang bahwa jumlah peserta gugur secara keseluruhan adalah 16.449 peserta. Kalau ngilihat jumlah sebesar ini kayaknya bisa mengalahkan tes pegawai negeri dalam hal menggugurkan peserta.

Sebelum aku akhiri tulisanku kali ini, aku sarankan pada peserta di tahun yang akan datang dapat menyiapkan diri lebih baik karena proses seleksi dari trans media sangatlah ketat. Selain itu, untuk seluruh peserta yang gugur dalam mengikuti DDP tahun ini diharap dapat menerima hasil yang sudah ada. Mungkin di trans media bukanlah jalan yang cocok untuk kita dan aku yakin bahwa tuhan tahu jalan terbaik untuk kita semua. Kalau untuk peserta yang sudah diterima, aku ucapkan selamat dan semoga selalu dilancarkan.

Kurasa cukup sekian tulisan kali ini.Jika teman-teman ingin tau proses lebih detail-nya dalam menjalani psikotes dan interview di trans media, silahkan membaca tulisanku mengenai psikotes trans media di sini (Psikotes Trans Media) dan interview-nya di sini (Interview Trans Media).

Labels:

Sunday 22 April 2018

Saat Interview Trans Media Digital Development Program 2018

Kali ini aku mau ngelanjutin ceritaku saat menjalani proses recruitment Trans Media Digital Development Program (DDP) 2018, sebelumnya aku sempat membagikan cerita saat menjalani psikotes di sini (Psikotes Trans Media). Nah setelah aku menjalani psikotes, aku dinyatakan lolos dan menlanjutkan ke tahap interview pada tanggal 26 februari 2018.

Cerita kali ini aku awali saat aku mulai membuka mata, saat itu aku berhasil bangun lebih pagi ketimbang saat psikotes kemarin. Berhubung bangunnya pagi akhirnya bisa lebih santai dan menyiapkan segalanya dari mulai peralatan hingga pakaian. Ku pakai beberapa pakaian yang lebih formal dari kemarin, mulai sepatu pantofel, celana kain, sabuk, kemeja, hingga jas, cuma dasi yang tidak aku pakai karena dasiku hilang entah ke mana. Intinya aku pakai pakaian yang sekiranya formal, nyaman, dan terpenting aku memiliki pakaian itu sendiri, jangan memaksakan untuk menggunkan sesuatu yang gak kita punya karena nanti kita malah kebingunan buat pinjem siapa. Setelah semua sudah siap, aku langsung berangkat sekitar pukul 08.00 pagi.

Sesudahnya di lokasi aku harus menunggu seperti kemarin, kali ini aku juga mendapatkan kloter kedua dengan jadwal masuk pukul 10.00. Kondisi saat itu sedikit lebih kondusif dibandingkan saat psikotes, walaupun jumlah peserta masih terbilang banyak sekitar 442 peserta yang lolos untuk interview. Jumlah peserta yang cukup banyak ini selalu membuat jadwal tidak berjalan dengan baik, akibatnya jadwalku yang harusnya pukul 10.00 baru dipersilahkan mengantri pada pukul 11.00an.

Dimulai dari mengantri untuk pengecekan berkas yang berlangsung lumayan lama. Hingga akhirnya giliranku untuk menunjukan seluruh berkasku yang meliputi pas foto 4x6, fotokopi KTP, print out fomulir, curriculum vitae, fotokopi ijazah dan fotokopi transkrip nilai. Setelah pengecekan itu, aku kira bisa langsung menuju ruangan interview tapi ternyata aku harus menunggu di ruangan lain.

Lagi-lagi proses menunggu harus aku terima, walaupun aku tidak suka jika harus menunggu berjam-jam. Meskipun aku tidak menyukai hal ini tapi aku tetaplah harus menjalani proses menunggu semacam ini, dari mulai pukul 11.30an aku masuk ruang tunggu yang gak ada kursinya. Semacam ospek kali ya, kita dipersilahkan berpakaian formal tapi harus duduk tanpa alas. Proses menunggu tanpa alas itu berlangsung cukup lama, jadi seperti biasa aku memutuskan untuk berkenalan dengan peserta lain. Kebetulan disampingku ada satu orang bernama Haris, boleh dikata dia adalah sosok lelaki yang sudah berpengalaman bekerja. Banyak yang kita obrolkan dari mulai asal-usul kita hingga pengalaman kerja dan pengalaman interview.

Dua jam lebih aku harus menunggu hingga akhirnya sekitar pukul 14.00 aku mendapat giliran untuk berpindah ruangan, ya cuma berpindah ruangan. Setidaknya ruangan yang berikutnya lebih layak dengan kursi dan pendingin ruangan. Di ruangan itu, berkas yang aku bawa dikumpulkan dan menunggu giliran masuk ke ruangan interview HRD. Sembari menunggu aku siapkan sebuah catatan kecil yang berisikan materiku intuk interview, seputar data diri, pengalaman, dan beberapa hal yang bersifat umum.


Setelah menunggu, aku mendapat giliran masuk keruang HRD. Nah disinilah aku bener-bener shock, bukan karena harus menjalani interview tapi karena HRD-nya ayu tenan (cantik sekali) dan yang jelas masih muda banget. Pertama yang aku lakukan adalah menjabat tanganya dengan gemeteran, secara bersamaan aku mengucap namaku dan beliau menyebutkan namanya juga. Interview waktu itu dilakukan secara jamak/lebih dari satu, waktu itu per-tiga orang dipersilahkan masuk secara bersamaan, tapi proses interview dilakukan secara bergantian. Jadi, tiga peserta yang dihadapkan satu HRD itu mulai di-interview bergantian, salah satu peserta diminta mengajukan diri untuk melakukan interview pertama kali tapi aku lebih memilih untuk melakukan giliran terakhir.

Saat mulai interview pertama dengan peserta yang mengajukan diri tadi, aku sempat heran karena ada beberapa pertanyaan yang terlalu spesifik layaknya pertanyaan interview user. Ketika mendengar pertanyaan seperti itu aku sudah mulai kacau karena yang aku siapkan hanya seputar jawaban umum. Sembari menunggu giliran, aku mulai berfikir keras untuk memperkirakan jawaban yang nantinya akan ditanyakan, ya hasilnya aku tetap gak bisa memikirkan jawaban yang baik.

Setelah beberapa menit melakukan interview dengan peserta pertama dan kedua, akhirnya giliranku untuk melakukan interview. Sekali lagi aku berusaha memandang wajah HRD tersebut tapi rasanya berat banget, kalau kalian cowok pasti tahu sulitnya mandang wajah yang begitu indah. Meskipun begitu, proses interview tetap berjalan dan sesekali aku palingkan pandangan ke arah lain untuk mengurangi rasa nervous dan tegang. Pertanyaan diawal-awal masih seputar pertanyaan umum yang masih bisa aku jawab dengan mudah, lalu diakhir interview pertanyaan yang tidak ku kira ditanyakan, mengenai sistem kerja dari posisi yang aku lamar. Saat itu ada dua posisi yang aku lamar, pertama adalah digital media planner dan admin media social, tapi yang ditanyakan justru posisi yang kurang aku pahami yakni digital media planner, imbasnya aku hanya bisa menjawab dengan sedikit ngarang.

Beberapa pertanyaan sudah diajukan kepadaku dan aku jawab dengan kurang baik tapi entah kenapa aku dengan peserta yang lain masih dipersilahkan untuk melanjutkan ketahap interview user. Saat itu aku mensyukuri kondisi itu karena tenyata masih ada jalan untuk melangka lagi. Setelah itu aku menunggu giliran kembali untuk melakukan interview user, disini aku benar-benar sadar bahwa pertanyaan yang diajukan jelas lebih spesifik. Oleh karena itu, aku menyiapkan sebuah catatan atau coretan yang benar-benar terkonsep mengenai posisi yang aku lamar, beberapa materi aku dapat dari hasil brosing karena cara itu adalah yang paling favorite bagi mahasiswa dan mantan mahasiswa seperti aku. Semua materi memang sengaja aku siapkan secara mendadak karena aku akan merasa lebih mudah ingat dan menguasai materi itu saat masih fresh di dalam pikiranku.

Tidak lama setelah aku menulis materi aku dipanggil untuk masuk ruangan interview user, kali ini user yang aku hadapi adalah satu jenis denganku yakni laki-laki. Sedikit lebih legah karena usernya cowok dengan seperti itu rasa nervous akan lebih mudah teratasi. Seperti halnya interview HRD tadi, aku selalu menjabat tangan mereka dan memperkenalkan diri. Proses interview-pun sistemnya sama dengan HRD tadi, jadi tiga orang dihadapkan satu user. Kali ini aku mengajukan diri untuk mendapat giliran interview kedua dengan harapan dapat mendengarkan pola pertanyaan dari peserta pertama dan bisa aku antisipasi saat giliranku.

Akhirnya giliranku tiba, beberapa pertanyaan intro selalu ditanyakan setiap kali interview. Sama seperti saat interview HRD tadi, intro yang selalu ditanya soal lulusan mana. pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan yang membuat beberapa hal dalam diriku akan berkurang. Jelas saja berkurang karena aku adalah lulusan Universitas Trunojoyo dan aku yakin hanya sedikit diantara pembaca yang tahu soal kampusku ini. Walau kampusku sudah berstatus PTN tapi tetap saja secara sadar atau tidak jika seorang interviewer tidak mengenal kampusku, mereka pasti langsung menganggap bahwa kualitasku tidak lebih baik dari lulusan kampus yang memiliki nama.

Masih dalam pertanyaan intro, ada satu situasi di mana user membaca informasi organisasiku di situ tertulis bahwa aku tergabung dalam komunitas stand-up comedy di surabaya. Akibatnya aku diminta untuk melakukan sedikit pertunjukan stand-up comedy, meski aku rasa itu bukan stand-up comedy karena aku duduk dan penontonnya cuma satu orang user. Akupun melakukannya walau jujur dalam hati aku tidak merasa pantas melakukan itu karena sejatinya aku masih dalam tahap belajar, tapi aku tetap mencoba satu bit/joke sebagai pembuktian bahwa aku memang mengikuti komunitas walau gak aktif si. Nah saat awalnya si kak user ini bersemangat pengen denger komediku, langsunglah aku memulai dan beberapa saat kakak user-nya ketawa tapi kayaknya itu terpaksa. Selesai aku nge-jokes, aku coba ngelirik ke wajah user, ternyata emang tadi dia ketawanya dipaksa dan cenderung radak nunjukin bosen aja diwajahnya.

Mulailah kepada pertanyaan inti, ada pertanyaan yang masih aku ingat waktu itu mengenai studi kasus. Aku diminta untuk membuat sebuah perencanaan media terutama media digital, kemudian dilanjutkan dengan sanggahan mengenai cara mengatasi iklan dalam sebuah website agar tidak mengganggu pengunjung website. Pertanyaan dan sanggahan itu dapat aku jawab dengan cukup baik, rasanya jawabanku sudah kupertimbangkan dengan baik di dalam kepalaku, jadi semua sudah dalam kondisi yang terkendali dan aku merasa akan mendapat tempat dalam Trans Media nantinya. Selesai aku dan peserta ketiga interview, ada sedikit arahan dari user tersebut, dikatakan bahwa pengumuman hasil interview ini akan diumumkan paling lambat sebulan, kemudian aku dan peserta yang lain dipersilahkan pulang ke rumah masing-masing.

Begitulah kurang lebih ceritanya, sesudah aku menjalani interview yang kulakukan adalah menunggu pengumuman dan tetap melamar pekerjaan ke perusahaan lain. Sehubungan dengan pengumuman interview bisa dibaca lebih detail pada link ini (Hasil Recruitment Trans Media). Singkat cerita sudah tiba hari pengumuman dan aku dinyatakan tidak diterima oleh Trans Media, jelas kecewa tapi aku harus menerima ini karena sejatinya aku sudah terbiasa dengan penolakan wanita, jadi penolakan perusahaan bukanlah hal sulit bagiku.

Dari ceritaku tadi, aku mendapat pelajaran yang berharga yang perlu teman-teman pembaca untuk megetahuinya. Pertama saat akan menjalani interview sebaiknya menyiapkan beberapa pengetahuan di malam hari, carilah informasi seputar posisi kerja dan perusahaan, kemudian baca kembali di hari interview selama proses menunggu giliran masuk. Kedua kita harus lebih percaya diri saat menghadapi interviewer karena sejatinya mereka juga manusia seperti kita, tapi dalam percaya diri sebaiknya tetap terkendali dan tidak telalu over. Ketiga cukup sekian dan terima kasih sudah membaca artikel ini dan jangan bosen-bosen mampir ke sini untuk baca artikel-artikel yang lainnya.

Labels:

Tuesday 17 April 2018

Pengalaman Psikotes Trans Media Digital Development Program 2018

Hai rek, apa kabar? kuharap kalian tetep sehat dan selalu diberi kemudahan dalam menjalani hidup. Diwaktu luangku kali ini, aku mau menceritakan salah satu pengalamanku dalam melamar pekerjaan nih, ya semoga bisa bermanfaat buat teman-teman pembaca. Ceritanya pada tanggal 25 februari 2018 kemarin aku menjalani tes kerja di Trans Media, ya boleh di bilang ini salah satu perusahaan besar di Indonesia. Oleh karena itu, aku mau berbagi sedikit pengalamanku ini, karena jarang banget dapet kesempatan untuk melamar perusahaan besar seperti Trans Media.


Langsung aja, aku mulai dari pertama kali mendapat kabar mengenai Trans Media membukan lowongan kerja. Diinformasikan bahwa Trans Media membuka lowongan dengan cara recruitment secara besar-besaran ke 4 kota besar di Indonesia, tepatnya di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta. Pihak Trans Media memberikan nama acara recruitment kali ini sebagai Trans Media Digital Development Program (DDP), dalam acara ini kota Surabaya mendapat giliran pertama pada tanggal 25 februari 2018 untuk jadwal psikotes. Kebetulan aku tinggal di Surabaya jadinya aku melakukan tes pertama kali sebelum kota-kota lainnya.

Awal prosesnya kita diminta registrasi secara online dan ku kira dalam proses regist itu hanya beberapa orang yang dipanggil untuk psikotes tapi ternyata semua yang daftar dipersilahkan datang psikotes. Waktu itu aku dapet jadwal pukul 09.00 pagi dan baru bangun pukul 09.00 pagi juga hehe jadinya ya gak karuan, mandi cuma seadanya dan langsung brangkat dengan pakaian yang ada. Dalam perjalanan aku kira sudah telat tapi ternyata sesampainya disana tes untuk pukul 09.00 belum dimulai, lumayan sedikit legah karena gak jadi telat. Waktu itu kondisinya rame banget karena semua peserta yang regist dipersilahkan buat ikutan psikotes, sekitar 1443 peserta yang sudah regist online dan itu masih ketambahan peserta yang regist on the spot. Menurutku kondisinya parah sekali si, karena jumlah peserta yang membludak ini jadwal tesnya jadi gak bisa tepat waktu.

Proses psikotes sebenarnya sudah dimulai dari kloter pertama yang dijadwalkan pada pukul 07.30 dan aku sendiri dapat kloter kedua pukul 09.00, tapi jadwal ini ku rasa tidak berfungsi dengan baik karena dari pagi beberapa temanku yang sudah tes terlebih dahulu juga mengalami proses menunggu yang cukup lama, walau begitu aku memaklumi kondisi seperti itu. Ya setelah menunggu beberapa menit dan sempat mengobrol dengan peserta lain, akhirnya giliran kloterku untuk masuk tiba. Tepat pada pukul 10.00 aku harus berbaris dalam barisan yang panjang, sesudahnya aku masuk ruangan dan duduk si salah satu kursi, “ya cuma kursi gak pakai meja” karena waktu itu tesnya dilaksanakan di Hotel Novotel Samator yang logikanya hotel tidak akan menyediakan bangku atau meja dengan jumlah yang sangat banyak. Sebelumnya memang sudah ada pengumuman mengenai peralatan yang perlu dibawa seperti papan alas ujian untuk menulis, tapi berhubung aku berangkatnya terburu-buru akhirnya gak sempat bawa papan itu sih.

Tibalah waktu tes, tapi sebelum tes dimulai semua peserta dapat sambutan dari pihak Trans Media. Dalam isi sambutannya diselipkan promosi-promosi gitu, yang menurutku terlalu membuang-buang waktu. Setelah beberapa menit sambutan yang ku rasa kurang menarik akhirnya tespun dimulai, sistem tesnya menggunakan lembar jawaban dengan diberikan sebuah intruksi terlebih dahulu disetiap tahap. Waktu itu ada 5 tahap tes kalau tidak salah, dimulai dari satu tes kepribadian dan sisanya adalah tes pengetahuan.

Dalam melakukan tes ini fokusku sebenernya sudah kacau karena beberapa hal yang mengganggu, pertama pas berangkat terburu-buru, sampai ditempat masih harus menunggu, sesudah masuk ruangan masih dapet sambutan, dan yang paling mengganggu adalah ada salah satu cewek yang pernah ku kenal jadi panitia (sebagian panitianya merupakan anggota komunitas trans mania). Akibatnya aku ngelirik ke cewek itu terus kerena dia cantik haha, seketika niatku buat tes malah berubah jadi memandangi dia. Yok lanjut, abaikan cewek itu dulu, tespun dimulai dengan modal peralatan yang gak lengkap dan mulai mengisi lembar jawaban tentang kepribadian dengan diberi waktu 7 menitan. Dipertengahan tes kepribadian hal buruk kualami, di mana lembar kepribadian yang hampir kuisi keseluruhannya diambil oleh panitia karena cara pengisianku dianggap tidak sesuai intruksi, ini pasti gara-gara kurang fokus saat diberi intruksi. Untungnya lembar jawabanku masih diganti dengan yang kosong dan aku isilah kembali dari nomor satu. Waktupun habis, peserta sebelahku sudah mengisi keseluruhan tapi aku cuma mengisi setenganya aja.

Setelah tes kepribadian, tahapan berikutnya adalah tes pengetahuan semacam tes cara menalar kita, perhitungan angka, analisa huruf, dan tentang pemahaman visualisasi gitu. Dalam tes pengetahuan waktu yang diberikan benar-benar singkat dan jumlah soalnya sekitar 60 soal pada setiap tahapanya. Jadi disetiap tahap aku dihadapkan pada 60 soal dan diberikan waktu yang relatif singkat, kurang lebih sekitar 5 menitan kalau gak salah. Bisa bayangin gak 60 soal diisi dalam 5 menit, aku rasa bayanganmu bakal sama kayak kenyataan karena gak ada satupun peserta disekitarku yang bisa menyelesaikan seluruh soal pada satu tahap tes pengetahuan. Situasi saat itu bikin kepalaku tambah males mikir yang akhirnya aku memutuskan untuk menjawab soal dengan doa, jadi ku baca bismillah dan ku pilih jawaban secara acak.

Setelah semua tahap dijalani, tesnya dinyatakan selesai untuk kloterku dan berlanjut pada keloter berikutnya. Diakhir acara ada pemberitahuan dari panitia tentang pengumuman hasil psikotes akan diumumkan pada pukul 23.00 di website recruitment milik Trans Media. Setelah mendapat arahan seperti itu akupun pulang dan tidak lupa menyapa cewek yang sempat menggagu fokusku tadi hehe. Ku sapa dia “hai” dan dia balas dengan senyum, uh sumpah cantik banget hahaha, dan yang bikin aku seneng itu karena dia masih inget aku. Sempat ngobrol sebentar tapi karena dia sibuk ya akhirnya aku ditinggalin, kalian pasti tahu rasa sakitnya ditinggalkan.

Sesampainya dirumah sekitar pukul 14.00 aku beraktivitas seperti biasa sembari menunggu pengumuman. Walau dalam hati sudah pesimis banget karena ngisi beberapa soal tadi pakai ilmu ngawur tapi aku tetap penasaran dengan hasilnya. Disela aku menunggu ada kabar dari Trans Media melalui pesan singkat sekitar pukul 16.00, dalam pesan singkat itu seluruh peserta diminta untuk melengkapi data peserta di website, seperti data pendidikan, pengalaman, dan ketrampilan. Akupun mengisi data yang diminta itu dengan rasa pesimis, setelahnya kulanjutkan lagi beraktivitas di depan laptop. Setelah menunggu pengumuman cukup lama, akhirnya jarum jam sudah mengarah pada waktu pengumuman, sekitar pukul 23.30an aku membuka pengumuman psikotes, saat itu pula aku tidak menyangka kalau diriku dinyatakan lolos dalam psikotes-nya. Perasaanku-pun legah tapi ketika kupikir lagi, kok bisa soal yang ku isi dengan sedikit ngaco dapat meluluskan aku. Pikirku yang pertama karena tuhan memang ada, pikirku yang kedua mungkin data yang diminta pukul 16.00 tadi merupakan salah satu indikasi aku lolos, soalnya pesan singkat itu mendadak dan aku kira jarang banget yang peduli dengan pesan itu.

Ya setelah mendapat pengumuman kalau aku lolos dan mendapat jadwal interview pukul 10.00 pada tanggal 26 februari 2018 akupun langsung menuju kamar tidur supaya besok bisa lebih fokus dan tidak terburu-buru lagi. Sebelum aku akhiri tulisanku ini aku mau menyampaikan beberapa saran untuk teman-teman pembaca yang mungkin akan melakukan psikotes di Trans Media atau di perusahaan lain. Jadi, saranku untuk kalian :
  1. Harus lebih menyiapkan diri sebelum hari tes dimulai setidaknya siapkan peralatan untuk ditaruh dalam tas sebagai antisipasi agar tidak ada yang tertinggal.
  2. Pastikan untuk menghidupkan alarm sebagai antisipasi agar tidak terlambat.
  3. Sesampainya di lokasi pastikan bisa berkenalan dengan peserta lain agar proses menunggu tidak membosankan.
  4. Usahakan selalu update dengan segala informasi dari perusahaan yang disampaikan melalui pesan singkat, email, telepon ataupun media lainnya.
  5. Jangan pernah mengeluhkan kondisi seburuk apapun karena saat kamu mengeluh pasti kondisi akan semakin buruk.
Ohya, aku punya saran tambahan buat kalian dalam menjalani psikotes, kalau emang niat ngelamar kerja mending kalian yang cowok jangan memperhatikan cewek cantiklah dan kalau kamu cewek hindarilah memandang cowok ganteng, mending pandangin aku aja haha. Untuk tulisanku kali ini cukup sekian saja. Nah untuk ceritaku yang selanjutnya, mengenai proses Interview Trans Media bakal aku bahas ditulisan berikut ini (Interview Trans Media).

Labels:

Wednesday 11 April 2018

Unsur Kelompok Sosial dalam Film Rumah Tanpa Jendela


Dalam film Rumah Tanpa Jendela ini, ada beberapa Kelompok-Kelompok Sosial yang akan coba kami membahasnya dalam makalah kami. Kami akan coba menceritakan beberapa kejadian, lalu menyebutkan beberapa kelompok-kelompok sosial yang ada dalam adegan film tersebut.

Ada banyak sekali pengelompokan individu dalam lingkungan sosial yang memang tidak bisa dihindari bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan manusia perlu hidup berkelompok. Dalam film Rumah Tanpa Jendela ini ada beberapa bukti bahwa manusia butuh dengan manusia lain seperti halnya kehidupan nyata film ini mengelompokkan beberapa manusia.

Bisa kita lihat di awal film Rumah Tanpa Jendela ini, sudah menunjukan adanya kelompok sosial, seperti yang ada pada adegan saat Rara bersekolah di Sekolah singgah. Disana Rara dan teman-temannya belajar bersama dan diajari oleh ibu guru Alya. Dalam proses belajar itu Rara dan teman-temannya disuruh untuk mengarang tentang impian mereka dan setelah itu bu Alya membacakan karangan yang telah dibuat. Dari peristiwa yang sudah ada kita bisa tahu bahwa sekumpulan pelajar yang ada di sekolah singgah adalah sekumpulan kelompok yang dapat kita kategorikan kedalam Reference groups, selain hal itu, peristiwa di atas juga membuktikan adanya kepentingan yang sama, yaitu kepentingan untuk belajar dan bukan hanya itu saja tetapi ada pula dasar terbentuknya kelompok adalah faktor tempat tinggal yang sama.

Pada awal film sudah bisa kami lihat kelompok-kelompok sosial sekaligus interaksi yang terjadi pada kelompok tersebut. Namun, bukan hanya itu saja karena masih banyak kelompok-kelompok yang ada pada film tersebut, yang pastinya kita akan mencoba membahas lebih banyak lagi tetang materi ini.

Setelah satu contoh peristiwa yang kami contohkan ternyata masih ada lagi peristiwa yang berkaitan dengan kelompok sosial dalam film ini. Seperti kelompok kecil, Kelompok patembayan, Cressive Group dan masih banyak kelompok-kelompok yang lainnya.

Kami akan coba ambil salah satu peristiwa yang ada dalam film tersebut yaitu adegan saat Aldo keluar dari sanggar lukisnya dan adapula kejadian saat rumah Rara kebakaran disituasi itu banyak sekali individu yang berkumpul dan bergotong royong untuk memadamkan api yang membakar rumah Rara. Kondisi seperti yang ada pada kedua peristiwa tersebut itulah yang menciptakan sebuah kelompok yang bersifat semu berupa kelompok kerumunan.

Kami juga menemukan sebuah kelompok kecil berupa keluarga inti didalam film Rumah Tanpa Jendela tersebut. Adegan yang terjadi saat ayah Rara bercerita tentang tupai dihadapan Rara dan didengar oleh Si mbok disituasi seperti itulah adanya keluarga yang berkumpul membentuk kelompok kecil. Selain itu ada juga adegan disaat seluruh anggota keluarga Aldo berkumpul untuk melaksanakan ibadah sholat shubuh di situasi itu juga terbentuknya kelompok kecil berupa keluarga inti dan dalam kondisi itu menerangkan sebuah tugas keluarga sebagai sosial religius.

Pada adegan atau peristiwa film tersebut, ada beberapa kelompok yang pada umumnya ada diberbagai sudut kota yaitu kelompok berupa masyarakat. Kami coba ambil contoh interaksi masyarakat yang ada dalam film tersebut, seperti adegan disaat Raga ayah dari Rara pulang berjualan ikan lalu warga atau masyarakat sekitar menghampiri Raga untuk mengkritik karena anak dari Raga yaitu Rara telah mempengaruhi teman-temannya untuk memiliki impian yang sama. Oleh sebab itu, masyarakat sekitar mengkritik karena mereka merasa impian untuk memiliki jendela adalah impian yang hanya menyusahkan orang tua. Seperti itulah sedikit interaksi yang dilakukan oleh masyarakat di dalam film tersebut.

Selain itu ada beberapa kelompok yang berkumpul atas dasar ciri tertentu seperti kelompok remaja yang berusia sama. Hal seperti itu bisa kita temukan dalam film Rumah Tanpa Jendela, kita lihat saja Rara dengan aldo dan beberapa anak-anak pemulung lainnya mereka hampir memiliki usia yang sama dan beberap kekurangan yang sama. oleh karena itu, mereka bisa saling mengenal dan membangun kelompok statistik. Bukan hanya itu saja, karena ada beberapa kelompok statistik lainya seperti andini kakak dari Aldo yang selalu bermain dan berkumpul dengan teman-teman yang berusia sama.

Kami mencoba untuk mengulas lagi tentang awal dari film ini karena ada juga kelompok sosial berupa Publik, seperti halnya adegan dimana bu guru Alya mengajar dihadapan anak-anak pemulung. Selain kejadian itu, adapula saat Andini mengikuti bimbingan belajar bahasa inggris, dalam kondisi seperti itu terbentuklah kelompok sosial berupa publik karena sebagian besar individu menjadi khalayaknya.

Ada pula kelompok semu atau kelompok yang hanya sementara terbentuknya seperti kelompok massa. Adanya kelompok massa dalam film Rumah Tanpa Jendela ini membuat film ini lebih berfariasi, Kami ambil contoh dari adegan saat acara pesta ulang tahun Andini yang ke 17 tahun, dalam adegan itu terlihat jelas adanya massa yang melihat pertunjukan dari bandnya Adam. Banyaknya orang disana bersorak-sorak, memberi tepuk tangan untuk bandnya Adam. Dalam situasi seperti itu bisa dikatakan bahwa mereka memiliki tujuan yang sama yaitu tujuan untuk menghadiri acara ulang tahun Andini dan tujuan untuk menyasikan bandnya adam dan yang sudah jelas kelompok ini akan bubar saat acara pesta juga berakhir.

Mungkin hanya itu saja yang bisa kami jelaskan tentang unsur-unsur kelompok sosial dalam film Rumah Tanpa Jendela, bisa jadi ada banyak lagi beberapa hal yang bersangkutan dengan Sosiologi.

Tokoh-tokoh dalam Film:
  • Rara
  • Raga (Ayahnya Rara)
  • Si Mbok (Neneknya Rara)
  • Ibu Guru Alya (Gurunya Rara)
  • Bude Asih (Budenya Rara)
  • Dafah (Temannya Rara)
  • Sari (Temannya Rara)
  • Rafli (Temannya Rara)
  • Rio (Temannya Andini)
  • Aldo
  • Adam (kakak pertamanya Aldo)
  • Andini (kakak kedua Aldo)
  • Guru Lukis Aldo
  • Nyonya Ratna (Ibunya Aldo)
  • Pak Syahri (Bapaknya Aldo)
  • Nenek Aisyah (Neneknya Aldo)
  • Siti (Pembatu dirumah Aldo)
  • Tarjo (Supirnya Aldo)
Latar Tempat:
  • Kawasan kumuh di Jakarta
  • Bandara
  • Rumah Aldo
  • Rumah Rara
  • SD menteng
  • Sanggar Lukis
  • Sekolah singgah
  • Rumah Kosong
  • Jalan Raya
  • Kolam Renang
  • Villa pak Syahri
Beberapa hal yang perlu saya catat dalam catatan penting saya adalah hal-hal yang berhubungan dengan materi Sosiologi dan beberapa hal yang memang penting untuk dicatat.

Menurut saya, film tersebut mempunyai banyak sekali adegan-adegan yang berkaitan dengan materi Sosiologi. Yang sudah pasti ada dalam film tersebut, yaitu adanya proses sosial berupa komunikasi dan kontak sosial, di luar hal itu juga masih ada beberapa materi lainnya.

Kita bisa lihat dari segi nilai dan norma, didalam film Rumah Tanpa Jendela terdapat banyak sekali pelanggaran norma dan beberapa macam nilai sosial yang patut di contoh. Kita ambil saja beberapa adegan seperti adegan rasa iri seorang temannya Rara yang melihat Rara mendapat uang pemberian dari Aldo sehingga Rara didorong hingga pingsan. Selain itu, ada nilai yang positif seperti rasa peduli Aldo dan neneknya terhadap keluarga Rara dan teman-teman pemulung lainnya.

Ada pula beberapa kelompok sosial yang ada dalam film tersebut, yang bisa kita lihat seperti kelompok kecil yang ada yaitu keluarga Aldo dan keluarga Rara. Selain itu ada pula kelompok berupa komunitas yaitu kumpulan para pemulung yang bisa dikatakan sebagai komunitas pemulung dan banyak beberapa jenis kelompok yang lainnya, mungkin tidak bisa saya sebutkan semuanya karena memang banyaknya kelompok dalam film tersebut.

Konflik yang terjadi di film Rumah Tanpa Jendela adalah konflik yang condong ke arah perbedaan status sosial, namun tidak itu saja karena beberapa permasalah lain juga sering terjadi.

Didalam klimaks dan anti klimaks film tersebut, terjadi suatu hal yaitu yang awalnya andini dan nyonya Ratna yang tidak suka dengan Rara. Namun, pada akhirnya mereka sadar dan mulai menerima perbedaan yang ada. Ending film tersebut berakhir dengan bahagia karena Rara bisa meraih mimpinya untuk tinggal di rumah yang ada Jendelanya, lalu para teman-teman pemulung bisa bersekolah dengan layak di SD menteng.

Labels:

Profil Bisnis Mie Akhirat Surabaya


Awal Berdirinya
Berawal pada Oktober 2011, ide untuk mengembangkan bisnis kuliner aneka varian Mie dengan sensasi pedas yang memiliki level kepedasan yang manusiawi dan mengingatkan kepada masyarakat luas terutama target pasar untuk mengingat adanya Akhirat,serta Suga dan Neraka.

Fisolosi Usaha
Menebar manfaat sebesar besarnya.
Menjadi brand lokal yang mampu bersaing dengan brand luar negeri yang mulai berdatangan ke indonesia.

Nama Pemilik
Nama : Novaldy Arief Pradika
Jabatan : Pemilik Mie Akhirat
Bidang Usaha : Kuliner

Daftar kepala bagian kruw Mie Akhirat
Nama : Wawan, Jabatan : GM
Nama : Dikiy, Jabatan : Marketing
Nama : Rahmah, Jabatan : KOP
Nama : Sujak, Jabatan : BAR
Nama : Diana, Jabatan : kasir
Nama : Mustaqim, Jabatan : cook 1
Nama : Suci, Jabatan : cook 2
Nama : Bagus, Jabatan : FC
Nama : Maria, Jabatan : Watres
Nama : Figur, Jabatan : STW

Omset berbulan Mie Akhirat ini adalah 33 juta, karena dalam sehari bisa mendapat omset 11 juta.
Makna lambang mie Akhirat adalah Mie akhirat memiliki level kepedasan yang manusiawi untuk mengingat adanya akhirat serta Surga dan Neraka.

Jumlah Pelanggan dan Pembeli
Jumlah pelanggan di Mie Akhirat setiap harinya bisa mencapai 105 pelanggan sedangkan jumlah pembeli Mie Akhirat bisa mencapai kurang lebih 205 orang

Strategi Penjualan Product
1. Sistem Pemasaran
  • Menggunakan 2 media offline dan online :
  • Offline, penyebaran brosur, umbul-umbul dan spanduk saat opening.
  • Online, info artikel via web, buzzer dengan melibatkan akun kuliner, local artist, yang berfollower besar,blogger dan komunitas.
2. Sistem Produksi
  • Produksi dijalankan dengan membuat Plan Produksi harian terlebih dahulu berdasarkan estimasi penjualan
  • Produksi dilakukan di awal shift berdasar Pland Produksi
  • Mengutamakan kesegaran produk dengan produksi harian dengan monitoring pencapaian sales harian.
  • Metode produksi secara tradisional dengan target rasa yang standar .
  • Produksi berdasar Standar Operasional Prosedur (SOP)
3. Sistem Operasional
  • Pengadaan bunbu secara terpusat, dari Manajemen pusat dengan target rasa standar dan sama.
  • Pengadaan bahan baku utama (tepung/cabai) maupun bahan pendukung dengan melibatkan supplier. Target kualitas bahan Baku standar, pembayaran yang simple dan memanimlisir kebocoran.
  • Monitoring stok bahan baku utama dan pendukung.
4. Sistem Keuangan
  • Menggunakan lembar kerja yang sudah tersedia
  • Rekonsiliasi harian anara rekapitulasi penjualan dengan stok.
  • Pembayaran ke supplier secara berskala, menekan frekuansi cash out.
5.Sistem Pengelolaan SDM
  • Sistem shift untuk pengaturan jam kerja
  • Sistem kontrak karyawan dengan perjanjian kerja
  • Sosialisasi peraturan perusahaan secara kontinu
  • Briefing rutin awal dan akhir shift, evaluasi perfomance dan kasus yang terjadi secara harian.
Standard Mie Akhirat
1. Kriteria Lokal
  • Lokasi berada ditempat strategis: area kamus, jalur menuju perumahan,tempat kuliner,dan atau perkantoran
  • Ukuran bangunan 100-120 m2 (lembar minimal 6 meter)
  • Lahan parkir yang memadai
2. Perijinan dan Legalitas
  • Ijin usaha
  • Ijin reklame
3. Peralatan
  • Menggunakan alat-alat kerja yang standar dan terlampir
4. Perlengkapan
  • Meja,kursi, neon, box,spandex
5. Kegiatan Sebelum Bisnis Berjalan
  • Proteksi terhadap lokasi yang akan di sewa
  • Pengadaan peralatan dan perlengkapan
  • Pengadaan Media Promosi
  • Rekrutmen karyawan
  • Training karyawan
  • Pengurusan perijinan
Target Market Mie Akhirat
1. Demografi Target Market
  • Kelompok usia : 15-25 tahun dan 25-35 tahun
  • Jenis kelamin : perempuan
  • Pendidikan : SMA(atau yang sederajat), mahasiswa (diploma/sarjana)
  • SES : B
  • Profesi : pelajar,mahasiswa dan pekerja
  • Suku : all in indonesia
  • Agama : all in indonesia
  • Hobby : Travelling,ola raga
  • Kendaraan : Sepeda motor tahun 2011 dan mobil tahun 2000 up
  • Hp : Blacberry dan Android (Smart phone)
2. Geografi Target Market
  • Radius outlet dengan tempat tinggal :0-10.000 meter
  • Radius tempat kerja :0-7.000 meter
  • Radius seklah /kampus :0-5.000 meter
  • Jenis lingkungan tempat tinggal : Pelajar,menengah ke atas harga rumah
  • Rp.250-350 juta Mayoritas Profesional, Muda, keluarga muda,
  • Jarak tempuh outlet : 5-30 menit
Landasan Operational Mie Akhirat
  • Menyajikan aneka olahan mie dengan konsep mie hitam putih, dengan aneka macam topping serta menu tambahan sebagai pelengkap sajian
  • Bahan baku utama adalah tepung dan capai brkwalitas yang didapatkan dari suplier sesuai dengan lokasi gudang sehingga dapat menjaga kalitas serta harga bahan baku
  • Pengadaan bahan baku maupun bumbu bumbu dapat diperoleh dengan mudah dari suplier kawasan outlet maupun dikirim dari manajemen pusat
  • Menggunakan suplemen suplei teratur dengan melibatkan suplplier bahn pendukung dll untuk menekan kebocoran
  • Produksi dilakukan dengan car modern sehingga mendapatkan kualitas dan kehandalan dalam memproduksi yang terus terjaga
  • Penyajian product adalah dengan mangkok serta piring melamin dengan porsi yang distandarkan sehingga memudahkan kontrol stok dan penjualan
  • Penyimpanan bahan baku utama dan supplies dilakukan freezer,kulkas 2 pintu dan Almari/Rak (logistik)
  • Pemasaran dilakukan via online dan offline . offline dengan menggunakan brosur, umbul-umbul dan spanduk saat opening. Online dengan menggunakan web,sosial media Twitter dan facebook,dengan melibatkan akun-akun kuliner serta local artis yang berfollower besar.
  • Menydikan promo diskon voucher saat opning
  • Pemesanan dilakukan oleh pelanggan dengan menggunakan captain order dengan di dampingi oleh waitress
  • Dengan menggunakan sosialmedia twitter , maka komunikasi dengan pelanggan di bangun via media ini.
  • Monitoring bisnis ilakukan dengan menggunakan lembar lembar kerja yang standartd, rkapitulasi penjualan ( by menu by hour) . manajemen kontrol stok yang dilakukan harian
  • Pembiayaan outtlet / warung di awal dengan modal kerja yang terpisah , agar dapat diketahui performace bulanan.

Labels:

Selintas Tentang Media, Tulisan, dan Artikel

Format Media
Media dapat diterbitkan dalam beberapa Format seperti Newsletter, majalah, tabloid, atau surat kabar. Setiap format tersebut memiliki kegunaan, kelebihan ataupun kekurangan. Berikut ini akan menjelaskan karakter beberapa format media:

Newsletter format ini umumnya menggunakan HVS dengan ukuran A4 halamannya berkisar 4 hingga lebih. Tulisan lebih ringkas dan terdapat daftar isi pada sampulnya, format ini lebih mudah diproduksi

Majalah kertasnya menggunakan kertas Koran atau HVS berukuran A4 dengan sampul yang menggunakan kertas yang lebih tebal. Jumlah halamannya berkisaran 16 hingga lebih dan bagian halamannya dibagi atas 2 – 4 kolom sehingga majalah cocok untuk didokumentasikan.

Tabloid kebanyakan menggunakan kertas Koran termasuk pada bagian sampulnya, didalam tabloid halaman sekitar 8 -16 dibagi dalam 3 – 5 kolom dan tanpa dijilid

Surat kabar tidak dijilid dengan kertas koran berukuran 42 x 58 cm. terdapat pembagian kolom 7 – 9 kolom

Beberapa Tulisan Media Cetak
Tajuk bisa disebut induk karangan, tajuk ini mewakili opini/sikap media. Bentuk-bentuk tajuk berupa informasi, intrepretasi, argumentasi, sifat analitis, Mendorong aksi,persuasive, dan menghibur

Kolom sebagai forum diskusi dalam pers Indonesia. Penulisannya disertai dengan nama penulisnya, bersifat komis, komedis, anekdotis atau humoris bahkan sartiria. Isinya berupa analisis, renungan, atau komentar dengan gaya penulisan sangat bebas

Pojok berisi komentar singkat dengan gaya bahasa sindiran tajam.

Opini berisikan gagasan, ulasan, kritik terhadap permasalahanyang ditulis dengan bahasa ilmiah popular.

Berita mengandung unsur 5W+1W dengan adanya fakta-fakta.

Langkah-Langkah Menulis Editorial
Penulisan Editorial dapat disimpulkan dalam empat kata kerja yaitu memilih, mengumpulkan, mengaitkan dan memperbaiki. Langka pertama adalah memilih yaitu memilih isu-isu yang akan diangkat, berikutnya adalah mengumpulkan fakta-fakta pendukung yang dapat memperkuat opini. Setelah itu, langkah ketiga menghubungkan topik dengan fakta-fakta yang ada dan terakhir, melakukan pemeriksaan terhadap hasil rulisan tersebut. Beberapa struktur yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah editorial, yaitu:
  1. “Lead” dengan penjelasan objektif terhadap isu. Dengan menyertaka prinsip 5W + 1H.
  2. Kemukakan opini oposisi denga mengidentifikasika pihak-pihak yang bertentangan.
  3. Sanggah keyakinan pihak oposisi secara langsung. Perlu juga diawali dengan sebuah transisi.
  4. Berikan alasan untuk mempertahankan posisi.
  5. Simpulkan dengan tegas. Berikan solusi dari masalah yang ada.
Menulis Artikel di Media Massa
Artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial . menulis artikel di media cetak sudah menjadi kegiatan terhormat dikalangan intelektual, dengan menulis dimedia cetak maka akan dikukuhkan sebagai warga intelektual.dalam hal ini kaum non intelektual masih punya kesempatan untuk menulis artikel di media massa.

Kenali Media, isi dalam sebuah media, pertama fakta dan kedua opin. Fakta disajikan dalam bentuk berita sedangkan opini dalam bentuk karikatur, tajuk, surat pembaca, kolom. Seseorang yang menulis di media massa harus paham bahwa media yang dituju adalah media yang banyak dibaca orang. Oleh karena itu mengenali karakteristik media yang dituju menjadi sesuatu yang mutlak bagi penulis artikel

Aktual. Informasi adalah suatu yang dijual oleh media massa termasuk dalam aktualitasnya. Untuk mengetahui aktualitas berita maka perlu adanya pengamatan fenomena-fenomena yang saat ini sedang terjadi.

Dari Media Kecil, jika penulis pemula jangan memaksa menulis di media cetak besar tetapi mulailah dengan media local. Dalam hal penulisan harusnya lebih spesialisasi khusus. Dalam menulis yang diperlukan adalah etos kerja.

Semua Orang Bisa Menulis di Media
Dalam menulis di media yang tidak boleh hanya yang belum memperoleh pendidikan formal atau non fomal. Dalam penulisannya sangat banyak aturan yaitu:
  • Media akan menerima yang sesuai dengan misi, visi dan karakter media.
  • Menggunakan bahasa yang sopan dengan eja’an yang disempurnakan.
  • Tema yang spesifik dan aktual.
  • ide tulisan harus orisinil.
Tidak perlu terlalu dipikirkan dengan caranya namun mulailah dengan yang mudah lalu latihan menulis secara personal.


Tujuh belas sebab artikel ditolak yaitu:
  1. Tema kurang actual
  2. Argument bukan hal baru
  3. Terlalu berkepanjangan
  4. Cakupan terlalu lokal
  5. Redaksional kurang mendukung
  6. Kurang jelas
  7. Bahasa terlalu ilmiah
  8. Uraian terlalu sumir
  9. Gaya tulisan pidato
  10. Sumber kurang jelas
  11. Terlalu banyak kutipan
  12. Diskusi kurang berimbang
  13. Alur tidak runtut
  14. Tidak membuka pencerahan baru
  15. Ditunjukan pada orang
  16. Terlalu datar
  17. Pengetikan panjang.

Labels:

Penjabaran Kelompok yang Ada dalam Film Undisputed III


Didalam penjabaran kelompok yang ada dalam film Undisputed III ini, aku menemukan beberapa pembagian kelompok.yang aku bedakan menjadi 4 kelompok, namun dalam 4 kelompok tersebut terpecah lagi menjadi beberapa kelompok. 4 kelompok tersebut yaitu Penjaga Penjara. Tahanan, Perkumpulan Penjudi, Penonton

Kelompok Penjaga Penjara adalah kelompok yang terorganisir karena mereka memiliki susunan organisasi yang lebih Formal dan melakukan tujuan dan kepentingan bersama yang telah ditetapkan dan diperintahkan oleh kepala/ketua penjaga penjara.

Kelompok Tahanan adalah kelompok yang pada dasarnya tidak memiliki susunan yang jelas namun mereka sering berkumpul dan saling kenal di saat mereka melakukan pekerjaan, makan, dan menyaksikan pertarungan. Selain itu, Sebagian tahanan juga membentuk kelompok lain berupa kelompok petarung yang memiliki pekerjaan sedikit berbeda dengan kelompok tahanan yang lain.

Kelompok perkumpulan penjudi adalah orang-orang yang memiliki uang yang selalu bertaruh atas pertarungan yang disaksikannya, kelompok ini satu sama lain bisa saling kenal karena mereka selalu berkumpul dalam pertemuan-pertemuan tertentu dan terkadang mereka berbincang tentang petarung yang mereka unggulkan. Kelompok ini bisa dikatakan sebagai kelompok penonton namun mereka memiliki komunitas yang membuat mereka lebih sering bertemu. Selain itu, tujuan yang sama untuk mendapakan uang atas kemenangan yang didapat dari taruhan.

Kelompok penonton ini memiliki penyebaran yang sangat luas, karena di dalam film tersebut ada beberapa penonton yang berkumpul dalam ruang lingkup yang sama. Ada yang dasarnya adalah teman akrab, ada yang berupa tahanan yang menyaksikan langsung walaupun mereka kurang kenal, adapula penjudi-penjudi. Yang artinya kelompok penonton ini adalah kelompok yang terbentuk atas kelompok-kelompok yang banyak dan memiliki tujuan-tujuan untuk menyaksikan pertarungan.

Pada dasarnya pembahasan ini merupakan bahasan mengenai bentukan kelompok secara umum, belum menerangkan sebuah sistem komunikasi kelompok. Untuk lebih memahani penjabaran serta sistem komunikasi yang terjadi dalam sebuah kelompok, alangkah baiknya jika teman-teman membaca artikel ini (Analisis Undisputed III dengan Sistem Komunikasi Kelompok).

Labels:

Analisis Film Undisputed III dengan Sistem Komunikasi Kelompok


Sebelum aku menganalisi sistem komunikasi kelompok yang ada pada film tersebut. Terlebih dahulu akan menjelaskan sedikit tentang pengertian kelompok, bisa dikatakan kelompok apabila anggota-anggotanya memiliki ikatan yang sama yang mempersatukan mereka, dengan tujuan dan organisasi yang tidak selalu harus formal. Salain itu, melibatkan interaksi di antara anggota-anggotanya.

Seperti yang di jelaskan diatas makan penjaga penjara adalah salah satu kelompok yang ada di dalam film Undisputed III dengan memenuhi ketentuan memiliki organisasi yang formal dengan tujuan dan ikatan yang sama di dalam lokasi sekitar penjara, namun kelompok ini memiliki hubungan yang masih sekunder tidak mendalan atau tidak akrab. Tujuan kelompok penjaga penjara tidak lain yang terpenting adalah menciptakan ketertiban di dalam dan sekitar lingkungan penjara. Selain hal itu, ada pula misi buruk dari seorang kepala penjara yang membuat pertarungan di dalam penjara, beberapa aturan tersebut di putusan oleh kepala penjara yang dapat dikatakan bahwa hal ini adalah kepemimpinan otoriter dalam suatu kelompok karena keputusan dan kebijakan di tangan kepala penjara sebagai pemimpin.

Pertaungan yang terjadi di dalam penjara mengakibatkan mental, pola pikir seorang tahanan berubah ketika mereka di pertandingkan dalam pertarungan, maka mereka akan menjadi tahanan yang brutal karena secara tidak langsung sikap dari penjaga penjara ini akan membuat emosi kemarahan tahanan yang bertarung akan semakin membludak saat mereka sering bertanding. Ketika hal yang sering itu terjadi terus menerus secara otomatis akan menimbulkan kebiasaan seperti yang di lihat dalam film Undisputed III dimana petarung terlalu sering memuncakkan emosinya di dalam ring, maka emosi kemarahan dan rasa ingin bertarung itu akan sering terbawa pula di luar ring pertandingan. Namun perilaku tahanan petarung ini masih menuruti peritah-perintah yang diberikan penjaga penjara yang mengakibatkan petarung-petarung ini tertekan dan terpengaruh.

Berbeda dengan tahanan yang lain, tahanan yang tidak di perintahkan bertarung dan hanya di perbolehkan melihat pertarungan, mereka akan lebih tenang, pasif dan tidak pernah terlihat kebrutalan dari seorang tahanan yang bukan petarung di dalam film tersebut. Dengan ini dapat di jelaskan bahwa seorang penjaga penjara bisa mendominasi dan membuat para tahanan mengalami penekanan secara kejiwaan. seperti contoh yang aku baca di dalam buku psikologi komunikasi bahwa perilaku yang cenderung pasif akan gampang tepengaruh dan tertekan akan sikap penjaga penjara yang lebih dominan.

Didalam film Tersebut di perlihatkan kelompok tahanan yang jumlahnya lumayan besar. Yang pada dasarnya kelompoknya masih dalam kategori sekunder dimana ikatan antarpara tahanan tidaklah akrab. Karena tahanan di dalam film tersebut memiliki sel-sel sendiri yang mengakibatkan para tahanan hanya sekilas bertemu berbincang namun ketika kembali di sel mereka sudah tidak bertemu. Jarangnya pertemuan ini mengakibatkan kurangnya keakraban dan dapat dikatakan sebagai kelompok sekunder.

Disaat para tahanan menganggap kelompok rujukan mereka adalah penjaga penjara maka secara otomatis para tahanan ini mengikuti perintah penjaga penjara sehingga hal ini mengakibatkan para tahanan membentuk perilaku yang cenderung pasif dan seperti kelompok yang kohesif hal itu mengakibatkan sedikitnya komunikasi lebih minim karena di batasi oleh kelompok rujukan mereka, yaitu para penjaga penjara. Hal ini berlaku pula pada tahanan yang bertidak sebagai petarung penjara.

Mungkin hanya sedikit berbeda dengan tahanan yang biasa, kelompok petarung penjara ini muncul dari sebagian kelompok tahanan karena mereka dianggap memiliki keahlihan bertarung, meraka dipilih dan lebih sedikit di istimewakan karena bisa menghasilkan sebuah bisnis yang menguntungkan bagi beberapa orang. Oleh karena itu, seorang petarung diberi sedikit keleluasaan dan satu jam untuk berlatih setiap harinya. Dan beberapa kali seorang petarung penjara bertemu di dalam tempat latihan seperti pertemuan boyka, Turbo ataupun Boyka, Dolor dan membuat mereka lebih mengenal atarindividu. Hal ini menciptakan hubungan lebih dekat dan mendalam terutama boyka dan Turbo yang awalnya mereka selalu berselisi. Namun, karena seringnya waktu bertemu bersama, akhirnya mereka melupakan itu dan mulai berteman akrab dan membentuk kelompok yang lebih primer dibanding dengan tahanan dan petarung lain.

Kelompok penjudi kaya adalah salah satu kelompok yang bisa dikatakan primer karena setiap anggotanya saling mengenal dan akrab walau sering berselisi dalam masalah perjudian, karena mendapatkan uang melalui perjudian itulah tujuan mereka. Suatu hal yang perlu diingat bahwa kelompok penjudi ini adalah bagian kelompok penonton disaat pertandingan dimulai, namun mereka memiliki perkumpulan sendiri di belakang pertandingan. Yang dapat dikatakan kelompok penjudi ini adalah ingroup dari kelompok penonton yang lain. Para penjudi ini juga masuk dalam kelompok deskriptif karena di dalam film tersebut ada beberapa pertemuan yang dilakukan.

Kelompok Tahanan yang bertindak sebagai penonton dan penonton yang lainyanya mereka memiliki sifat kelompok yang berbeda karena kelompok tahanan yang menonton dengan kelompok orang-orang diluar para tahanan memiliki keakraban yang berbeda, ada kelompok yang primer seperti penjudi kaya ada pula yang tidak akrab seperti orang-orang di di diskotik yang melihat pertarungan melalui televisi.

Labels:

Analisis Hukum Media Massa dalam Film Kill the Messenger


SINOPSIS
Sebelum saya menganalisi pelanggaran terhadap hukum media massa dalam film Kill the Messenger. Terlebih dahulu saya akan sedikit menguraikan sinopsis cerita dari film tersebut.

Kill the Messenger, diangkat dari sebuah kisah nyata Gary Webb seorang wartawan investigasi San Jose Mercury News. Sebuah film dengan gaya tradisional yang sukses dengan hal-hal tentang jurnalis. Di dalam film ini Webb mendapat sebuah bukti berupa dokumen asli transaksi perdagangan narkoba pejabat pemerintah Amerika. Parahnya, transaksi tersebut dilakukan oleh pihak Central Intelligence Agency (CIA). Dengan data itu Webb melakukan sejumlah wawancara dengan yang terlibat dan mengetahui rahasia pemerintah tersebut.

Dimulai ketika Webb menulis tiga rangkaian artikel untuk surat kabar San Jose Mercury News yang diberi judul "Dark Alliance." Webb, dapat memenangkan Pulitzer untuk berita yang berbeda, dalam tulisan itu mengklaim bahwa badan intelijen Amerika Serikat, CIA ikut bertanggung jawab membawa kokain ke Amerika Serikat pada 1980-an. Namun, dalam kesuksesannya Webb menulis artikel yang sangat menarik tersebut, terjadi beberapa kali pelanggaran kode etik jurnalis selama proses pencarian dan penulisan artikel yang dibuatnya.

ANALISIS
Sinopsis diatas sudah menjelaskan sedikit awal mula dari film Kill the Messenger ini. Bahwa dalam alur ceritanya terdapat beberapa perilaku yang buruk dilakukan oleh Webb sebagai seorang wartawan, Namun seorang Webb juga merupakan wartawa investivigasi yang cukup baik dalam melakukan tugasnya membuat berita. Jadi, seorang Webb merupakan wartawan yang memang sangat baik dalam mencari dan menulis berita, yang hanya saja beberapa kali Webb terpaksa melakukan perilaku tidak baik untuk mendapatkan informasi atau untuk mendapatkan hal yang lainnya.

Dari sekian banyak perilaku baik dan buruk Webb sebagai seorang wartawan, saya akan menganalisis sebagian perilaku yang terlihat jelas untuk dianalisis berdasarkan hukum media massa atau kode etik jurnalis yang berlaku di Indonesia.

Kepribadian Dan Integritas
Pasal 1 Wartawan Indonesia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila , taat kepada UndangUndang Dasar Negara, Ksatria, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan lingkungannya, mengabdi pada kepentingan bangsa dan negara serta terpecaya dalam mengemban profesinya. Dalam pasal ini menjelaskan bahwa wartawan harus mempunyai kepribadian untuk mengabdi kepada kepentingan negara. Bersangkutan dengan pasal 1, seorang Webb merupakan wartawan yang sangat mengabdi pada negara, karena Webb mencoba menuliskan dan mencari kebenaran akan adanya kasus narkoba yang dijual untuk mendanai negaranya. Namun, diawal cerita Webb sempat menjadi seorang wartawan yang berulah sedikit tidak baik dengan mencoba mencari keuntungan mendekati beberapa tersangka sebagai narasumber, dan hasilnya salah satu tersangka yaitu Raffie bebas karena tindakan Webb mengancam Dodson. Selain itu, beberapa tindakan lain juga dilakukan oleh Webb.

Pasal 2 Wartawan Indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab dan bijaksana mempertimbangkan tidaknya menyiarkan berita, tulisan atau gambar, yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan negara, persatuan dan kesatuan bangsa, menyinggung perasaan agama, kepercayaan dan keyakinan suatu golongan yang dilindumgi oleh Undang-undang. Dijelaskan bahwa wartawan harus bisa mempertimbangkan beritanya apabila bersangkutan dengan keamanan negara. Bekenaan dengan pasal 2, Webb sempat memperimbangkan langkahnya untuk menulis berita, Namun pertimbangan yang menurut saya kurang baik karena Webb pada awalnya berniat buruk untuk mengikuti kasus Raffie, lalu ketika niat buruknya berdampak buruk pada dirinya. Akhirnya, Webb memutuskan menulis berita tentang peredaran narkoba tersebut, yang tentunya hal ini sangat mengancam kemanan negara.

Pasal 4 Wartawan Indonesia tidak menerima imbalan untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan berita, tulisan atau gambar yang dapat menguntungkan atau merugikan seseorang atau sesuatu pihak. Hal tersebut menjelaskan bahwa Wartawan harus menuliskan berita tanpa adanya imbalan. Dipasal 4 ini Webb sempat mengharapkan suatu imbalan dari seorang perempuan dalam menuliskan berita tentang kasus peredaran narkoba, namun pada akhirnya Webb bisa meluruskan niatnya untuk menulis berita dengan baik.

Cara Pemberitaan
Pasal 6 Wartawan Indonesia menghormati dan menjunjung tinggi kehidupan pribadi dengan tidak menyiarkan berita, tulisan, atau gambar yang merugikan nama baik atau perasaan susila seseorang, kecuali menyangkut kepentingan umum. Dalam hal ini kepentingan umum merupakan yang utama, walau harus merugikan pihak lain, Namun tetap dengan pertimbangan. Seperti yang diketahui bahwa Webb menciderai CIA dalam film tersebut, Webb menuliskan artikel berita yang bertulis bahwa CIA mengedarkan narkoba untuk mendukung perang. Dalam hal ini Pasal 6 sebenarnya dipatuhi, namun tetap saja Webb melakukan kesalahan dalam proses pencariannya karena beberapa kali Webb mencoba memojokan atau mengancam narasumbernya, yang tentunya hal tersebut merugikan salah satu pihak.

Pasal 7 Wartawan Indonesia dalam pemberitaan peristiwa yang diduga menyangkut pelanggaran hukum dan atau proses peradilan harus menghormati asas praduga tak bersalah, prinsip adil, jujur, dan penyajian yang berimbang. Pasal ini menjelaskan bahwa wartawan harus adil dalam pemberitaan. Gary Webb pada awalnya dikenal sebagai wartawan yang sangat buruk karena beberapa tulisan yang kurang baik, dan pada awal film Webb juga sempat menuliskan artikel yang berceritakan tersangka narkoba telah tersita semua hartanya. Webb menuliskan artikel tersebut dengan sangat mendukung tersangka. Hal itu sangat melanggar pasal 7.

Pasal 9 Wartawan Indonesia menulis judul yang mencerminkan isi berita. Penulisan judul merupakan hal yang menjadi perhatian dalam menuliskan berita. Karena pemberian judul dapat menimbulkan persepsi orang dalam membaca. Dalam pasal 9 ini Webb pada dasarnya mematuhi dimana judul Dark Alliance tersebut sangat mencerminkan isi berita, namun sayangnya menurut saya pemakaian kala alliance sangat profokatif sehingga terkesan sangat memicu permasalahan.

Sumber Berita
Pasal 10 Wartawan Indonesia menempuh cara yang sopan dan terhormat untuk memperoleh bahan berita, gambar, atau tulisan dan selalu menyatakan identitasnya kepada sumber berita. Sebagai wartawan harus sopan dengan narasumbernya. Pelanggaran pasal 10 ini sangat terlihat jelas karena beberapa kali Webb melakukan ancama kepada narasumbernya secara tidak langsung, bahkan Webb mengikuti narasumber ke toilet, ikut campur dalam persidangan, dan yang lebih parah memberi uang suap untuk mendapatkan sumber berita. Namun, yang perlu dicatat bahwa Webb masih menyatakan identitasnya sebagai wartawan

Pasal 11 Wartawan Indonesia dengan kesadaran sendiri secepatnya mencabut atau meralat setiap pemberitaan yang kemudian ternyata tidak akurat, dan memberi kesempatan hak jawab serta proporsional kepada sumber dan atau obyek berita. Wartawan tidak disarankan untuk tidak menuliskan berita yang tidak akurat, apabila terjadi wartawan harus mencabutnya. Webb memang sangat benar dalam pasal 11 ini, menuliskan beritanya dengan berbagai sumber yang didapat sesuai fakta, namun yang disayangkan pihak San Jose Mercury News mencabut beritanya karena dianggap kurang akurat.

Pasal 14 Wartawan Indonesia harus menyebut sumber berita, kecuali atas permintaan yang bersangkutan untuk tidak disebut nama dan identitasnya sepanjang menyangkut fakta dan data bukan opini. Disarankan untuk tidak menulis identitas sumber atas permohonan narasumber. Berhubungan dengan pasal 11 dan 14 Webb memang dalam posisi yang sulit, karena berbagai sumbernya merupakan tersangka. selain itu, Webb juga dianggap tidak akurat ketika menulis berita tanpa identitas narasumber. Jadi, Webb mematuhi pasal ini, namun akibat pasal ini malah berdampak kepada berita yang dianggap tidak akurat.

Kekuatan Kode Etik Jurnalistik
Pasal 16 Wartawan Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa penataan Kode Etik Jurnalistik ini terutama berada pada hati nurani masing-masing. Hal ini menjelaskan bahwa kepatutan terhadap kode etik ini berdasarkan hati nurani dan tergantung seorang wartawan tersebut. Seorang Gery Webb, sempat mendapat cobaan pada pertengahan film yang ditawari untuk berhenti melakukan pencarian berita. Selain itu, sempat juga mendapat ancaman dari beberapa narasumber untuk menghentikan investigasinya. Namun, seorang Webb sebagai wartawan tetap melanjutkan mencari berita dengan dorongan hati nuraninya untuk kepentingan umum, agar Amerika bisa bebas terhadap Narkoba. Dalam hal ini Webb mematuhi aturan pasal 16 tersebut.

Labels:

Banaran 9 Coffee and Tea Tempat Singgah yang Menarik


Banaran 9 Coffee and tea yang didirika oleh PT. Perkebunan Nusantara IX ini sangat penuh inovasi mulai dari tata ruangan, lingkungan, hidangan, cara pelayanan, hingga pabrik yang memproduksi bahan mentahnya pun didirikan di sebelah café ini. Cabang yang di buka dibeberapa tempat oleh perusahaan yang Berpusat di Jalan Mugas Dalam, Semarang ini membuat existensinya selalu berkembang dimata konsumen. Yang terakhir terdengar adalah café baru yang dibangun di daerah jogja akan segera beroprasi.

Sebuah tempat yang memang terlihat sederhana bernama banaran 9 coffee and tea di pinggir jalan raya semarang tepatnya di dusun banaran, desa gemawang, kabupaten semarang. Namun, saat dilihat bagian sisi tempat parkir pasti akan terlihat berjejer mobil mewah terparkir. Tidak akan heran jika hal itu terjadi karena memang tempat tersebut memiliki menu-menu yang tidaklah murah. Dengan segala inovasi yang ada, pihak perusahaan berharap pengunjung tidak bosan untuk menikmati hidangan yang ada. dan harapan lain dari pemproduksian yang diolah secara manual dan diambil dari kebunnya langsung ini bisa membuat kepercayaan pengunjung dan setia untuk menikmati produk-produk yang ada. Pengolahan bahan yang dilakukan dengan manual oleh pekerja asli dari daerah banaran tersebut membuat hasil kopi akan terlihat original dan semakin menambah daya tarik dari Banaran 9 Coffee and tea ini.


Lokasi yang sangat strategis tepat di perbatasan antara jogja dan semarang sehingga tempat tersebut tidak pernah kehabisan pengunjung. “Setiap hari tempai ini selalu ada pengunjung, bahkan hingga luar kota dan luar negeri” ucap Arman selaku karyawan yang bekerja disana. Menurut Arman bahwa tempat ini sering dibuat untuk beristirahat di tengah perjalanan dari jogja ke semarang maupun sebaliknya. Selain itu pada hari libur pengunjung selalu akan ramai tentu hal ini diakibatkan karena banyaknya orang yang berlibur dan bersinggah di banaran 9 coffee and tea ini.

Beberapa pengunjung juga menyatakan bahwa tempat ini cukup nyaman untuk beristirahat karena bagi mereka selain lokasi yang sejuk, mereka juga menyukai menu-menu yang sedikit asing di telingah dan rasanya nikmat. Tidak hanya itu saja, beberapa pengunjung yang ada percaya akan mutu produk yang dibuat oleh pihak perusahaan. Mereka mempercayai itu disebabkan tepat disamping café tersebut terdapat pabrik yang mengolah produk secara manual dan bahan bakunya juga diambil dari kebun diolah oleh perusahaan sendiri.

Beberapa hal menarik lain akan bisa dilihat ketika memasuki area banaran coffee and tea karena di sana tidak hanya sebuah cafe berpenampilan sederhana namun wilayah yang terbentang luas dari ujung hingga keujung lain berisi tanaman yang indah untuk di pandang, Jangan kawatir bila buah hati anda bosan karena di sana terdapat mainan yang mengisi waktu anak-anak dalam bermain. Selain itu, hidangan yang disajikan cukup menarik, salah satunya es coffee latte, black coffee dan aneka gorengan. Harganya yang sedikit mahal tidak akan sebanding dengan porsinya yang kecil namun kenikmatan yang didapat akan mengimbangi uang yang dikeluarkan, dari mulai suasana, rasa, mutu maupun pelayanan yang sangat menjanjikan.

Apabila beruntung anda akan berjumpa dengan event pameran yang diadakan setahun sekali ketika kebun kopi berpanen. Dikesempatan itu anda akan mendapat banyak keuntungan seperti melihat semua proses produksi secara langsung, mulai dari melihat pemanenan, pengolahan biji, hingga pengemasa dan bahkan berkesempatan untuk mencicipi kopi mahal secara gratis.

Labels: