Tuesday 3 November 2020

Contoh Bab 1 Laporan Magang : Kuliah Kerja Komunikasi (KKK)

Dibawah ini merupakan contoh Bab 1 dalam laporan maganKuliah Kerja Komunikasi (KKK) bagi mahasiswa ilmu komunikasi, khususnya mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Trunojoyo Madura.


Se
gala bentuk tulisan dalam postingan ini merupakan hasil karya tulis saya dan diharapkan bagi pembaca untuk tidak mengcopypaste (menyalin) tulisan ini tanpa izin dari saya. Untuk itu, saya hanya menyarankan pembaca menggunakan tulisan ini sebagai refrensi cara atau format penulisan pada Bab 1 laporan magang.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan aktif untuk memberi pengetahuan, membentuk keterampilan dan kemampuan seseorang agar dapat bersaing dalam dunia kerja. Pendidikan di Indonesia dirancang secara bertahap, setiap tingkatan memiliki peranan masing-masing, tingkat perguruan tinggi memiliki standar yang berada paling atas untuk memberikan pengetahuan hingga membentuk keterampilan.

Perguruan tinggi merupakan suatu lembaga pendidikan yang sangat berperan memberikan dukungan dalam proses perkembangan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman bekerja.  Oleh karena itu, mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi yang sesuai dengan program studinya, agar pengetahuan yang diperoleh selama menjalankan pendidikan dapat diterapkan, serta mahasiswa mendapat pengalaman kerja yang nyata. Diharapkan ketika mahasiswa sudah lulus dari perguruan tinggi dapat memanfaatkan ilmu dan pengalamannya ke lapangan kerja yang sebenarnya.

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB), Universitas Trunojoyo Madura (UTM) merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang didukung pemerintah. Sebagai lembaga pendidikan  memiliki kewajiban dalam membentuk serta mengolah generasi muda bangsa yang berkualitas. Oleh sebab itu, Program Studi Ilmu Komunikasi memberikan kesempatan bagi mahasiswanya untuk menempuh pelatihan kerja yang disebut sebagai Kuliah Kerja Komunikasi (KKK). KKK adalah kegiatan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa dengan praktik kerja secara langsung pada instansi, serta sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan. Kegiatan ini diwajibkan bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi dengan bobot 3 SKS. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk melaksanakan kegiatan KKK.

Penulis diberi kesempatan memilih instansi sebagai tempat pelaksanaan KKK, dikesempatan ini penulis mengambil keputusan untuk melaksanakan kegiatan KKK di JTV Jember yang bertempat di Jalan Imam Bonjol No.129, Tegal Besar, Jember. Penulis memilih JTV Jember karena merasa tertarik dengan media massa, khususnya media televisi.

Sri Sartono menerangkan tentang media televisi di dalam buku “Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisi dan Film” diutarakannya mengenai, media informasi TV merupakan media yang sangat efektif karena kandungan informasi yang ada dalam TV jauh lebih besar dari pada media lainnya, baik media cetak maupun radio (2008:185). Dapat diartikan bahwa sebuah televisi merupakan salah satu teknologi yang memiliki keunggulan kandungan bersifat audio visual, menyampaikan pesan berupa suara dan gambar secara lebih jelas. Kemudian menurut M. Mufti Mubarok dalam buku “Tips & Trik Agar Nongol di Media” menyebutkan, isi media sekurang-kurangnya terdiri atas dua hal pokok, pertama berupa fakta dan kedua opini (2011:11). Dari penjelasan tersebut, penulis memahami bahwa televisi merupakan media yang memenuhi isi dari sebuah media massa, serta memiliki keunggulan secara audio visual, sehingga cukup layak bagi penulis untuk memilih sebuah media televisi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan KKK.

Semenjak tahun 2004 JTV Jember hadir di tengah pemirsa Kabupaten Jember. Sejak tayang perdana hingga saat ini telah mengalami berbagai perubahan baik konten dan program, demi menyajikan tayangan yang memberi manfaat sesuai dengan unsur sebuah media massa. Televisi ini memantapkan diri sebagai televisi yang terkonsentrasi di wilayah basisnya yakni Kabupaten Jember dan Kabupaten sekitarnya. Dalam perjalanannya JTV Jember berkomitmen mengedepankan program-program lokal yang lebih diminati serta diterima di tengah masyarakat Jember. Sebagai televisi lokal dari Jawa Pos Group, maka JTV Jember akan mempertahankan acuan karakteristik yang disesuaikan dalam lokalitas. Oleh sebeb itu, penulis merasa tertarik dengan media televisi ini, yang telah berdiri cukup lama serta mampu menyajikan tayangan yang bermutu, khususnya di wilayah Kabupaten Jember dan sekitarnya.

Karakteristik JTV Jember sebagai televisi yang mengusung budaya lokal merupakan suatu langkah yang patut didukung oleh penulis, karena kebudayaan di era modern sering kali dihiraukan. Berpartisipasi dalam suatu media televisi yang memiliki konsentrasi wilayah akan mempertajam informasi-informasi yang ada di sekitar wilayah tersebut. Selain itu, beberapa informasi yang tidak didapat dari televisi berbasis nasional, sering kali dijumpai dalam televisi lokal seperti beberapa tayangan yang disajikan oleh JTV Jember.

            Program yang sering kali diproduksi dan ditayangkan adalah program Berita Tapal Kuda (BTK), program ini sangat diminati oleh pemirsa, karena berita yang ditayangkan merupakan berita teraktual di wilayah Kabupaten Jember dan sekitarnya. Selain itu, ada beberapa program lain seperti Dialog Jember, Pewayangan, Lagu, Lirak-Lirik dan Tarung Dangdut. Pada awalnya penulis hanya memiliki minat untuk bekerja pada bidang produksi media televisi, tidak terlalu memperhitungkan program yang akan diproduksi, namun ketika penulis terlibat dalam pembuatan program siaran tersebut, penulis merasa semakin tertarik dengan beberapa program yang bervariasi.

            Ketertarikan terhadap suatu program merupakan alasan penulis memilih Divisi Master Control, karena divisi ini memberikan kesempatan untuk mengelolah tayangan gambar dan suara, serta memegang kendali terhadap konsep program yang akan ditayangkan. Penulis menganggap bahwa Divisi Master Control merupakan bagian yang sangat berperan di pertelevisian, sebab itu penulis lebih sering berada di divisi tersebut, meskipun beberapa kali penulis diposisikan sebagai crew cameraman ataupun editor. Laporan ini diberi judul “Kuliah Kerja Komunikasi Divisi Master Control di JTV jember” karena posisi penulis yang lebih sering berada pada Divisi Master Control.



1.2. Tujuan Kegiatan

Tujuan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) pada Divisi Master Control di JTV Jember adalah sebagai berikut:

  1. Untuk menyelesaikan KKK sebagai salah satu program mata kuliah wajib yang harus diselesaikan.
  2. Untuk mendorong penulis dalam memahami dan menerapkan materi perkuliahan dalam dunia kerja secara langsung.
  3. Untuk Memperoleh wawasan mengenai dunia kerja, dalam hal ini pekerjaan yang berkaitan dengan produksi media pertelevisian, khususnya di JTV Jember.
  4. Untuk mengembangkan keahlian di bidang produksi media sesuai minat penulis dalam praktik kerja langsung di JTV Jember. Minat yang dimaksud oleh penulis adalah bekerja sebagai Divisi Master Control.
  5. Untuk Membangun relasi yang saling menguntungkan antara lembaga pendidikan Universitas Trunojoyo Madura dengan instansi media JTV Jember.

 


2.3.  Manfaat Kegiatan

Selama menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) mulai dari pra kegiatan hingga penulisan laporan, Penulis mendapatkan beberapa manfaat berupa teoritis ataupun praktis, sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a.       Memperoleh beberapa maanfaat secara teoritis dari pembuatan proposal ataupun laporan kegiatan KKK khususnya pada bidang pertelevisian.

b.      Memperoleh pengetahuan atau wawasan yang lebih mendalam tentang produksi media televisi.

c.       Memperoleh pengetahuan baru mengenai istilah-istilah ataupun sebutan dari sebuah alat kerja yang digunakan oleh pertelevisian dalam memproduksi suatu program siaran televisi.

d.      Memperoleh bimbingan berupa penjelasan ataupun diskusi terlebih dahulu sebelum memulai produksi.


2. Manfaat praktis

a.       Memperoleh berbagai pengalaman langsung dalam bekerja secara nyata pada bidang produksi media televisi.

b.      Menperoleh kesempatan mempraktikan ilmu yang diajarkan di bangku perkuliahan dalam suatu produksi media televisi, serta kesempatan mengembangkan dan menambah keterampilan penulis dalam praktik kerja di pertelevisian.

c.       Memperoleh pelajaran mengenai sikap disiplin dan mandiri terhadap pekerjaan, sehingga penulis mampu menghargai waktu dan bekerja keras dalam melaksanakan pekerjaan.

d.      Memperoleh kemampuan untuk mengoprasikan peralatan yang ada di dalam Master Control Room (MCR), kemampuan menggunakan kamera, kemampuan editing dan kemampuan bekerja sebagai tim.




Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home