Monday 13 November 2017

siakad.trunojoyo.ac.id itu apa? Mari Mengenal Siakad

Siakad adalah sebuah sistem informasi akademik, yang bentuk dari isinya berupa portal akademik yang menggunakan jaringan internet. Layanan ini di peruntukan kepada setiap fakultas di Universitas Trunojoyo Madura. Sistem yang dirancang untuk menampilkan data-data akademik, mengolah masukan data-data yang dilakukan baik oleh mahasiswa, dosen maupun staf pendidikan yang memiliki hak. Yang artinya, Pengguna portal akademik ini terdiri dari administrator, mahasiswa, dan dosen. Portal akademik ini juga sebagai sarana komunikasi antar civitas akademika kampus. Sistem ini dibangun dari kondisi eksistensi informasi akademik di kampus yang sangat beragam dan bervariasi bentuknya, sehingga membutuhkan sebuah “portal” yang akan mengintegrasikan informasi-informasi tersebut sehingga mempermudah akses public.

Sistem portal akademik ini juga memiliki fleksibilitas terhadap perubahan kurikulum dan kebijakan akademik, kemampuan untuk menganalisa data akademik secara cepat, mudah, dan akurat, serta memiliki kemampuan dan integrasi dan sinkronisasi data, sehingga data yang ditampilkan merupakan data yang terbaru. Dengan tujuan untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dalam kegiatan administrasi akademik kampus secara online, seperti pembuatan kurikulum, pembuatan jadwal kuliah, pengisian Kartu Rencana Studi, pengisian nilai, pengelolaan data dosen & mahasiswa (www.siakad-online.com). Sistem ini juga dapat berfungsi sebagai pendukung untuk Kelas Virtual. Selain itu, sistem ini memungkinkan para civitas akademika Universitas Trunojoyo Madura untuk menerima informasi serta untuk melakukan aktivitas-aktivitas akademik dan proses belajar mengajar dengan lebih praktis melalui Internet.

Sebagai mahasiswa tidak perlu menyediakan infrastruktur, tidak perlu menginstall software, cukup dengan menyediakan PC atau smartphone lalu koneksikan ke internet. Portal Akademin juga dapat digunakan oleh dosen, mahasiswa, dan civitas akademika lainnya, selama terkoneksi dengan internet serta memiliki id untuk login. Cukup dengan melakukan login menggunakan id atau nomer induk mahasiswa di siakad.trunojoyo.ac.id. Dengan seperti itu, siakad ini dapat diakses secara gratis. Artinya, tidak akan dikenakan biaya atas fitur-fitur yang diakses tersebut. Sebagaimana sistem berbasis layanan lainnya seperti gmail, salesforce.com, google docs, dan sebagainya, maka tidak akan memanipulasi data tanpa persetujuan dari pihak Universitas, yang tentunya privasi data akan terjaga sesuai ketentuan layanan di siakad.trunojoyo.ac.id.


Portal akademik ini terkoneksi dengan pihak bank dan bekerja sama dalam proses pembayaran SPP dan UKT, artinya apabila mahasiswa belum membayar uang pendidikan kepada bank yang bersangkutan, maka tentu tidak akan dapat mengisi kartu rencana studi. Oleh kerena itu, sebagai mahasiswa regular seharusnya dapat memenuhi kewajibannya dalam pembayaran agar dapat mengambil sks penuh serta dapat kebagian kelas pada semestinya.

Fitur-fitur yang terdapat dalam portal akademik ini dibagi menjadi dua bagian, antara Academics dan Virtual Class. Sebagaimana fitur-fitur memiliki fungsinya masing-masing. Dalam pembagian tersebut terincikan pula berupa kolom-kolom fitur. Semisalnya, pada bagian menu Academics terdapat Halaman Depan, Panduan, Profil, Informasi Matakuliah ,Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi, Transkrip Nilai, Judul Tugas Akhir, Hasil Kuisioner, Informasi Akademik, Workshop, Ubah Password, Pesan, Forum Diskusi. Selain itu, pada bagian Virtual Class terdapat pilihan Materi Kuliah, Pengumuman, Tugas Kuliah, Diskusi Online, Agenda Kelas, Agenda Pribadi, File Sharing, Referensi, Panduan.

Sengaja fasilitas atau fitur tersebut dibagi-bagi yang bertujuan untuk memudahkan pengguna untuk memilih salah satu fitur tersebut, serta agar dapat dipahami dengan mudah. Dalam Portal akademik juga menyediakan fitur panduan agar pengguna bisa mempelajari cara kerja portal akademik. Panduan penggunaan portal akademik ini diperuntukkan bagi Mahasiswa sebagai suatu fasilitas yang dapat digunakan oleh Mahasiswa untuk menuntun dalam penggunaan portal akademik.

Di halaman depan akan terlihat kolom menu utama yang berisikan fitur-fitur antara Academics dan Virtual Class dan terdapat pula kolom pesan serta beberapa kolom lainnya. Halaman depan ini merupakan juga halaman perkenalan untuk mahasiswa baru yang berisikan sambutan dan pemberitahuan tentang fungsional portal akademik tersebut. Salah satu kolom yaitu kotak pesan yang merupakan fasilitas surat elektronik yang hanya dapat digunakan antar pengguna portal, dengan pembagian kolom kotak masuk, kotak terkirim, dan sampah.

Penjelasan-penjelasan tentang fitur-fitur yang ada dalam potral akademik merupakan salah satu pusat perhatian karena banyak yang kurang memahami fungsionalnya. Sering kali portal akademik ini hanya digunakan dan sangat sering digunakan pada waktu penyusunan kartu rencana studi dan ketika memlihat kartu hasil studi. Dirasa beberapa fitur yang tersedia masih banyak yang jarang digunakan oleh pengguna. Oleh karena itu, beberapa fitur akan dijelaskan dengan tujuan penjelasan tersebut diharapkan memberi pemahaman tentang fungsi-fungsi yang ada pada sistem tersebut.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa fitur-fitur dibagi menjadi dua menu salah satunya pada bagian menu Academics yang berisikan Halaman Depan, Panduan, Profil, Informasi Matakuliah ,Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi, Transkrip Nilai, Judul Tugas Akhir, Hasil Kuisioner, Informasi Akademik, Workshop, Ubah Password, Pesan, Forum Diskusi.

Profil Mahasiswa berisi data pribadi pengguna portal akademik. Antara lain seperti Nama, NIM, Alamat, Tempat Tanggal Lahir, Agama, Jenis Kelamin, Asal SLTA, Tanggal Terdaftar, Identitas Orang tua, Warga Negara, dan Status Aktif Kuliah. Dimana bebeapa identitas tersebut sering kali mengalami kesalahan atau tidak sesuai dengan data diri yang diserahkan kepada pihak Universitas. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan data, anda dapat menghubungi bagian adminitrasi akademik untuk memperbaikinya.

Informasi Mata kuliah merupakan fitur yang berisi keseluruh matakuliah yang ditawarkan kepada mahasiswa ketika semester aktif. Dari seluruh matakuliah yang terdapat pada daftar, setiap matakuliah mempunyai aturan tersendiri bergantung pada program studi, kurikulum, dan aturan akademik lainnya pada setiap semesternya. Untuk lebih jelasnya pengguna dapat melihat detil program studi, semester, dan kelas.

Ada fasilitas yang sering pula digunakan oleh pengguna khususnya mahasiswa yaitu Kartu Rencana Studi (KRS). Fitur tersebut yaitu fasilitas yang digunakan untuk pengisian KRS secara online. Fasilitas KRS Online ini hanya dapat digunakan pada saat masa KRS atau masa revisi KRS dengan ketentuan mahasiswa telah melunasi Uang Kuliah berupa SPP atau UKT. Mahasiswa dapat pula memilih matakuliah yang ingin diambil dengan jatah sks yang dimiliki dan matakuliah yang ditawarkan. Setelah melakukan pengisian KRS mahasiswa dapat mencetak KRS tersebut agar dapat ditandatangani oleh dosen pembimbingnya masing-masing. Dalam KRS tersebut terdapat keterangan identitas diri dan nama dosen pembimbing serta susunan matakuliah yang terlah dipilih.

Fitur lain yang sering membuat penasaran bagi mahasiswa yaitu Kartu Hasil Studi sebagai fasilitas yang dapat digunakan untuk melihat hasil studi mahasiswa di setiap semester, dengan urutan matakuliah dan didampingin nilai-nilai yang sudah di update oleh dosen pengampuh. Hasil ini berupa nilai-nilai matakuliah dan hasil IP yang dapat dilihat secara online serta dapat pula di cetek untuk disimpan.

Adapulah berupa fitur yang menunjukan keseluruan hasil-hasil kuliah yaitu Transkrip Nilai yang berisi informasi nilai hasil studi mahasiswa mulai dari semester awal sampai dengan semester terakhir kuliah mahasiswa. Transkrip ini dapat dicetak dalam bentuk transkrip dan dapat pula dapat dilihat secara online. Selain itu terdapat pula jumlah sks matakuliah yang diambil dan IP Kumulatif. Dibawah itu ada fitur FAQ (Frequently Asked Question) merupakan menu atau fitur yang digunakan untuk melihat pertanyaan dan jawaban yang sering dibahas.

Beberapa menu merupakan fitur untuk mencari sesuatu informasi. Salah satu fitur tersebut yaitu Judul tugas akhir merupakan fitur untuk mencari Judul tugas akhir yang sudah dikerjakan atau sedang dikerjakan. Informasi Akademik berisi informasi-informasi yang berkaitan dengan hal akademis. Ada Workshop berisi informasi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan workshop yang sedang maupun akan dilaksanakan.

Fitur terakhir di bagian menu academics adalah Forum Diskusi yang diharapkan dapat dipakai untuk berdiskusi antara para civitas akademika Universitas Trunojoyo Madura dan saling membangun wacana untuk kemajuan. Oleh karena itu, dalam fitur ini dilarang keras memaki dan menghujat dalam forum.

Pada penjelasan diatas adalah penjelasan pada bagian menu Academics, adapula menu pada bagian Virtual Class yang berisikan Materi Kuliah, Pengumuman, Tugas Kuliah, Diskusi Online, Agenda Kelas, Agenda Pribadi, File Sharing, Referensi, Panduan . Sebagai penjelasannya akan di jelaskan pada paragraph-paragraf berikutnya.

Virtual Class yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk Fungsionalitas Portal e-Learning Mahasiswa di bagi dalam 9. Virtual Class merupakan kelas yang diadakan tanpa tatap muka secara langsung antara pengajar dan yang menerima bahan ajar. Kelas virtual berhubungan langsung dengan internet. Dimana pengajar menyediakan sebuah forum kepada para penerima bahan ajar dan melakukan diskusi seperti kegiatan belajar mengajar dikelas. Perbedaan antara kelas virtual dengan kelas biasa adalah adanya pembatasan berkomunikasi. Dalam kelas virtual dapat diketahui kemajuan proses belajar, yang dapat dipantau baik oleh guru, siswa maupun orang tua. Selain digunakan untuk proses pendidikan jarak jauh, system tersebut juga dapat digunakan sebagai penunjang kelas tatap muka.

Daftar Materi fitur ini berfungsi dan digunakan oleh dosen untuk mengelola materi mata kuliah yang diampuhnya. Dengan menampilkan daftar materi kuliah, menampilkan detail materi kuliah, menampilkan file materi kuliah. Menu ini digunakan untuk mencari materi serta dapat untuk digunakan mendownload. Adapula fitur pengumuman yang berfungsi untuk digunakan oleh Mahasiswa ketika melihat pengumuman baru yang ada pada tiap kelas atau mata kuliah yang diikuti serta dapat menampilkan detail pengumuman.

Menu yang terdapat dalam virtual kelas ini kebanyakan berfungsi untuk mencari dan membagi file untuk di download dan dipelajari. Semisalnya menu fitur Tugas Kuliah yang fungsinya digunakan oleh Mahasiswa untuk melihat tugas-tugas yang diberikan dosen mata kuliah yang diikutinya, Menampilkan Detail Daftar Tugas, Menampilkan File Tugas. Namun sebelum itu mahasiswa diperintahkan untuk mencari terlebih dahulu melalui kolom pencarian yang tersedia. Selain itu, terdapat juga File Sharing yang berfungsi untuk digunakan oleh Mahasiswa dalam melihat file, mengupload file. Menampilkan Daftar File Sharing dengan tujuan untuk saling bebagi. Begitu pula dengan fitur Referensi yang fungsinya sebagai alat yang digunakan oleh Mahasiswa untuk menampilkan data referensi, Menampilkan Daftar Referensi Silabus, dan Menampilkan File Referensi Silabus.

Adapun fitur Agenda Kelas yang memiliki fungsi untuk digunakan oleh Mahasiswa ketika melihat agenda kelas yang ada pada tiap kelas mata kuliah yang diikuti serta Menampilkan Daftar Agenda. Selain itu, terdapat juga Agenda Pribadi, Fungsi ini digunakan oleh Mahasiswa untuk melihat, menambah, dan menyimpan daftar agenda pribadinya, Menampilkan Daftar Agenda Pribadi, dan Menambah Agenda Pribadi. Untuk membuat agenda maka pada form Tambah Agenda Pribadi, harus menentukan :
  • Nama Agenda, tentukan nama agendanya.
  • Frekuensi, pilih jenis frekuensinya apakah mingguan, bulanan, atau insidental.
  • Hari/Tanggal, tentukan tanggalnya.
  • Jam, tentukan waktunya.
  • Keterangan, tuliskan keterangan seperlunya.
  • Selanjutnya tekan tombol Simpan untuk menyimpan data yang telah dibuat.
  • Atau dapat dihapus dengan memasuki menu menghapus Daftar Agenda Pribadi
Diskusi Online, Fungsi ini digunakan oleh Mahasiswa untuk mengikuti diskusi online pada mata kuliah yang diikutinya. dapat Menampilkan Daftar Forum, Menampilkan Daftar Topik Forum Kuliah, Menampilkan Detail Topik Forum Kuliah. Perlu pula diketahui tentang Langkah-langkah untuk menampilkan detail topik forum kuliah adalah sebagai berikut, Pilih menu Diskusi Online Pada halaman Daftar Mata Kuliah, pilih dan klik link mata kuliah yang terdapat pada kolom mata kuliah, kemudian Pada halaman Daftar Forum, pilih dan klik link nama forum yang terdapat pada kolom forum, setelah itu Pada halaman Daftar Topik, pilih dan klik link judul topik yang terdapat pada kolom forum, Selanjutnya akan tampil halaman Daftar Pesan, lalu Untuk mengirim pesan, isikan pesan pada form Kirim Pesan dan tekan tombol Kirim.

Jika terdapat beberapa kendala ataupun permasalahan dalam menjalankan portal akademik, Masalah seperti lupa password dan ID, kelas penuh, gangguan koneksi yang cukup lama hingga beberapa hari ataupun kendala yang lain. Dalam hal itu, mahasiswa disarankan untuk melapor kepada Administrator TU di masing-masing fakultas, namun jika permasalahan tidak bisa ditangani TU, maka silahkan untuk menghubungi pihak administrator yang berada di gedung cakra lantai lima pada ruangan pusat komputer.

Adapun fungsi untuk dosen menggunakan portal akademik ini dengan tujuan seperti melihat record mahasiswanya, mengambil sks matakuliah yang akan diampuh, serta membagikan materi dan dapat menjalankan beberapa virtual kelas serta fitur-fitur lainnya. Kurang lebih fungsi portal bagi dosen sama seperti mahasiswa, hanya dosen punya wewenang lebih dalam menjalankan fitur-fitur yang ada. begitupula dengan Administrator yang pastinya punya wewenang lebih dalam mengelolah situs tersebut. Cukup berfariasi kemudahan yang ditawarkan oleh portal akademik untuk civitas Universitas Trunojoyo Madura melalui websitenya siakad.trunojoyo.ac.id. Website tersebut selalu dikembangkan sejak tahun 2006 hingga penyempurnaan pada tahun 2009 kemudia mengalami lagi peningkatan pada tahun 2012 dan trakhir diperbaiki kembali dengan menambahkan background di halaman login pada tahun 2016. Selain itu, pihak Universitas berencana untuk bisa bekerja sama dengan semua pihak bank agar proses pembayaran akan lebih mudah bagi mahasiswa regular.

Sekian - Terima Kasih

Labels:

YouTube Sebagai Media Publikasi Karya Mahasiswa Universitas Trunojoyo

Televisi sebagai media publikasi yang sangat efektif saat ini, banyak sekali yang di publikasikan di Televisi, mulai dari iklan, sinetron, film, bahkan dunia jurnalistik dan karya lain. Hal ini memang belum tertandingi oleh media manapun sebagai salah satu media audio visual, karena dengan televisi masyarakat dapat mendapat banyak informasi, hiburan dan banyak hal lainnya. Namun di era modern ini tidak hanya televisi yang dapat berperan sebagai media publikasi, sekarang banyak media-media lain yang mulai satu persatu bermunculan. Salah satunya adalah media yang dapat diakses secara online. Seperti youtube misalnya, merupakan wibesite yang menampilkan video-video dari seluruh dunia. Mungkin tidak sebaik, semudah dan semurah televisi untuk diakses, namun youtube menawarkan berbagai macam tayangan dari penjuru dunia yang tentunya lebih luas dibandingkan tayangan di televisi. Tidak puas hanya dengan melihat trailer favorit anda di bioskop atau menonton video klip artis kesayangan lewat layar Televisi. Youtube yang menjadi solusi ketidak puasan itu, hampir semua video yang anda lihat setiap hari di layar kaca atau bioskop bisa dilihat kembali lewat youtube.


Adapun beberapa manfaat lain bagi para pengguna youtube adalah sarana untuk memasarkan produk. Bagi anda yang memiliki usaha dapat menggunakan website ini dengan cara mengupload video anda tersebut ke youtube sehingga bisa dibilang sebagai sarana iklan yang gratis. Manfaat lainnya adalah dapat berbagai ilmu, bukan hanya sebagai sarana hiburan, namun beberapa pengguna youtube juga mengupload bermacam-macam tutorial yang sangat berguna. Seperti resep masakan atau tutorial untuk memainkan alat musik sehingga anda tidak harus kursus jauh-jauh atau mengeluarkan biaya yang banyak. maka dari itu salah satu karya yang diupload adalah berhubungan dengan iklan layanan masyarakat dengan harapan dapat memberi pelajaran moral bagi yang menyaksikan. Di program studi Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo, memanfaatkan youtube sebagai tempat publikasi karya dari mahasiswanya. Dengan tujuan untuk pengumpulan tugas, serta dengan harapan karya video tersebut dapat dilihat oleh khalayak umum, dengan kata lain sebagai media promosi program studi. Biasanya video yang diupload berupa company profile, aktifitas kuliah, aktifitas diluar kuliah, kegiatan organisasi, video tugas seperti lipsync, iklan layanan masyarakat dan bahkan film pendek.

Hashtag yang biasa digunakan oleh mahasiswa ilmu komunikasi universitas trunojoyo untuk setiap karya yang diupload ke youtube harus diberikan hashtag #CIE. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh ketu program studi, dengantujuan untuk mengategorikan karya-karya mahasiswa ilmu komunikasi. Selain itu, untuk mempermudah dalam mencari karya-karya mahasiswa ilmu komunikasi dengan hanya melakukan pencarian menggunakan hastag “#CIE”, Sehingga dengan menuliskan itu di kolom pencarian maka seluruh karya yang ada akan muncul dan dapat di youtube secara online. #CIE ini dimaksudkan sebagai ciri khas dari program studi ilmu komunikasi di universitas trunojoyo madura, yaitu huruf “C” untuk kata creative, lalu huruf “I” untuk kata innovative, serta huruf “E” untuk kata Exist. Dengan seperti itu diharapkan karya-karya yang dipublikasikan dapat menjadi karya-karya yang kreatif, inovatif dan selalu eksis, khususnya di youtube.

Ehya nitip pesan ni, sekalian di-open link channel youtube ini : www.youtube.com/c/hasbiainurrohman kemudian di-SUBSCRIBE ya :D




Labels:

Wednesday 1 November 2017

Jurnal : Komunikasi Intrapersonal Comic Dalam Membuat Materi Stand-Up Comedy

(Studi Fenomenologi pada Comic di Komunitas Stand-Up Comedy Surabaya)

Hasbi Ainur Rohman (2017)
hasbiiki@gmail.com - 08166xxxxx
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya,
Universitas Trunojoyo Madura

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi intrapersonal comic dalam membuat materi stand-up comedy di Komunitas Stand-Up Comedy Surabaya. Komunikasi intrapersonal dibagi dalam tiga kajian utama yaitu proses pengolahan informasi, merancang pesan, dan pernyataan. Subjek dari penelitian ini adalah comic yang tergabung pada Komunitas Stand-Up Comedy Surabaya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Informan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan teknik analisis fenomenologi menurut Creswell. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.

Hasil penelitian ini menunjukkan tentang adanya proses pengolahan informasi yang meliputi proses menangkap peristiwa dengan alat indra mata dan telinga, pemberian makna cenderung mengenai keresahan dan berdasar pengetahuan comic, menyimpan peristiwa kemudian me-recall dan recognition, terakhir pada proses berpikir secara realistik pada premise dan set-up, sedangkan pada punchline berpikir secara autistik. Merancang pesan dengan pertimbangan terhadap penonton dan aturan-aturan, serta ada beberapa usaha para comic untuk beraspirasi pada penonton. Pernyataan yang dibuat menggunakan kata-kata sesingkat mungkin dengan proposisi dimulai pada yang logis dahulu dan memberikan ekspresi dalam materinya. Kehendak berupa penegasan dibeberapa bagian materi, adapun kehendak berupa penyambutan diawal dan akhir materi, serta menghibur pada bagian isi materi. Pernyataan yang dibuat bermaksud mempengaruhi penonton untuk tertawa dan ada pula pernyataan yang dibuat berupa argumen persuasif mengenai suatu topik.

Kata kunci : komunikasi intrapersonal, comic, materi stand-up comedy
Abstract dalam bahasa inggris ada di sini (Abstract Example)


PENDAHULUAN

Secara umum komunikasi dapat didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antarmanusia (Soyomukti, 2010: 56). Komunikasi pada umumnya melibatkan manusia sebagai pelaku penyampaian pesan serta sebagai penerima pesannya. Komunikasi ini akan terjadi apabila ada komunikator yang menyampaikan pesan untuk diterima oleh komunikan kemudian menimbulkan umpan balik. Selain itu, ada komunikasi intrapersonal yang menjadi salah satu faktor penting dalam berjalannya komunikasi-komunikasi dalam konteks lainnya.

Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator (Laksana, 2015: 47). Proses mengelolah informasi yang disebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir (Rakhmat, 1985: 48). Dalam komunikasi intrapersonal seorang individu akan bertindak sebagai komunikator sekaligus komunikan dan memberikan umpan balik pada dirinya sendiri. Aktivitas komunikasi intrapersonal sebagai salah satu konteks komunikasi yang paling dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Hingga pada saat ini, berbagai profesi sering kali menggunakan komunikasi intrapersonal sebagai salah satu jalan untuk membuat rencana. Salah satu profesi yang paling mengandalkan komunikasi intrapersonal yaitu profesi pelawak dalam pertunjukan stand-up comedy

Pertunjukan stand-up comedy adalah salah satu jenis profesi melawak yang pelawaknya berada di atas panggung seorang diri, membawakan karya komedi dengan bermonolog mengenai sesuatu topik. Orang yang melakukan kegiatan ini dinamakan sebagai comic. Pragiwaksono dalam bukunya menjelaskan masuknya pertunjukan ini ke indonesia, bahwa stand-up comedy mulai berkiprah di Indonesia pada tahun 2000-an hingga meledaknya stand-up comedy pada 13 Juli 2011. Tepat pada 13 juli adalah tanggal penting untuk stand-up comedy di Indonesia, ini adalah tanggal berdirinya komunitas stand-up Indo (Pragiwaksono, 2012: 8).

Profesi atau keahlian stand-up comedy menuntut pelakunya untuk dapat berkomunikasi dengan publik secara baik dan memerlukan kemampuan dalam komunikasi intrapersonal dalam membuat materinya. Walaupun cukup banyak bidang profesi yang melibatkan komunikasi intrpersonal, namun stand-up comedy merupakan salah satu yang paling menuntut pelakunya untuk pandai dalam berkomunikasi dengan dirinya sendiri, artinya seseorang yang akan melakukan pertunjukan stand-up comedy harus merencanakan dan membuat materi atau topik dengan cara berkomunikasi pada dirinya sendiri.

Materi stand-up comedy dibuat berdasarkan tahapan-tahapan yang sudah dirancang oleh comic sendiri. Papana menjelaskan bahwa, semua bahan yang anda perlukan ada di dalam diri anda sendiri. Dalam hidup anda, lingkungan, keluarga, pergaulan, sekolah, dan pikira, perhatian atau masalah anda (Papana, 2016: 47). Seorang comic lebih cenderung untuk membuat materi sesuai dengan pengalaman sendiri ataupun dengan dunia sekitarnya. Oleh karena itu, proses komunikasi intrapersonal ini akan menjadi menjadi bahasan berkaitan dengan comic dalam membuat materi stand-up comedy, mulai dari awal menemukan ide hingga menjadi sebuah materi yang siap untuk ditampilkan.


TINJAUAN PUSTAKA

Komunikas Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator (Laksana, 2015: 47). Komunikasi intrapersonal merupakan hubungan yang terjalin dengan diri sendiri. Seorang yang berperan sebagai komunikator sekaligus sebagai komunikan, berbicara dengan dirinya sendiri, bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri. Ada sebuah sistem dalam komunikasi intrapersonal yaitu proses pengolahan informasi meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir (Rohim, 2009: 59). Selain itu, dijelaskan pula oleh Rakhmat, mengenai proses pengolahan informasi yang dimulai dari orang menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya, menghasilkan kembali (Rakhmat, 1985: 48).

Sensasi berasal dari kata sense yang berarti pengindraan, yang menghubungkan makhluk hidup dengan dunia luar (Soyomukti, 2010: 111). Kemudian berlanjut pada persepsi, disini manusia akan memperoleh pengetahuan baru, proses persepsi ini mengubah sensasi menjadi informasi yang dapat diartikan, setelah itu informasi bisa berlanjut pada proses berpikir atau disimpan pada memori. Menurut Schlessinger dan Groves (1976) memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Rakhmat, 1985: 61). Selain itu, berpikir adalah proses yang melibatkan sensasi, persepsi, dan memori. Objek tidak harus ada sebagai bentuk nyata, hanya perlu ada di dalam benak seseorang sebagai konsep dan lambang.

Stand-Up Comedy
Stand-up comedy adalah sebuah bentuk pertunjukan seni komedi modern. Biasanya, seorang comedian/comic tempil di depan para penonton membawakan jokes, berbicara langsung kepada mereka dan menghadapi reaksi penonton juga secara langsung dan seketika (Papana, 2016: 5). Biasanya seorang yang tampil ini disebut stand-up comic atau secara singkat disebut comic.

Seorang comic biasanya mencatat, menulis dan menyusun semua materinya. Formula dasar dari format materi stand-up comedy adalah sebuah bit atau joke yang terdiri dari set-up dan punchline, munculnya format materi biasanya diawali dari adanya perasaan terhadap sebuah peristiwa yang biasanya disebut dengan istilah premise. Menurut Dean (2012: 14) set-up dan punchline biasanya didefinisikan sebagai berikut:
  1. Set-up adalah bagian pertama dari joke, yang menyiapkan orang untuk tertawa.
  2. Punchline adalah bagian kedua dari joke, yang membuat orang tertawa.
Message Design Logic
Teori ini dikemukakan oleh Barbara O’Keefe, bahwa manusia berpikir secara berbeda mengenai berkomunikasi, membuat pesan, dan manusia menggunakan logika yang berbeda. O’Keefe (1988) menggunakan istilah logika dalam merancang pesan (message design logic) menjelaskan proses berpikir yang terjadi, sehingga muncul pesan (Morissan, 2013: 185-186. Morissan (2013), Littlejohn dan Foss (2009) Ada tiga logika meliputi logika ekspresif, logika konvensional, dan logika retorika:
  1. Expressive logic yaitu sebagai suatu cara menyatakan perasaan dan pikiran. Pesan dalam cara ini bersifat terbuka, reaktif, dan sifatnya self-centered.
  2. Conventional logic yaitu suatu permainan yang mengikuti aturan. Logika ini bertujuan untuk menyusun pesan sesuai aturan yang diketahui setiap orang.
  3. Rhetorical logic yaitu cara mengubah aturan melalui negosiasi. Pesan yang dirancang cenderung lentur. Pembicara yang menggunakan logika ini membingkai ulang situasi agar berbagai tujuan dapat tergabung.
Speech-Act Theory
Teori tindakan bicara (Speech-Act Theory) atau secara singkat disebut sebagai teori bicara ini dibangun oleh John Searle, untuk membantu dalam memahami manusia mencapai sesuatu hal dengan kata-katanya. Ketika suatu pernyataan dibuat maka ada beberapa hal yang tercapai dalam pernyataan itu. Morissan (2013), Littlejohn dan Foss (2009) beberapa hal tersebut, yaitu:
  1. Utterance act yaitu suatu pengucapan sederhana dari kata-kata dalam kalimat.
  2. Propositional act adalah perkataan yang dipercayai akan benar, maupun mencoba supaya orang lain mempercayainya.
  3. Illocutionary act merupakan yang paling penting dari speech-act, bahwa anda sedang memenuhi suatu keinginan yang dinamakan aksi berkehendak.
  4. Perlocutionary act yang dirancang supaya berpengaruh pada perilaku orang lain.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian
Stand-up comedy merupakan fonomena yang muncul di indonesia belum lama ini, cukup banyak fakta-fakta yang belum diketahui. Oleh sebab itu, penelitian ini memakai metode fonomenologi sebagai cara untuk menggali fakta di sekeliling stand-up comedy, khususnya mengenai proses pembuatan materi stand-up comedy. Studi fenomenologi bertujuan untuk menggali kesadaran terdalam pada subjek mengenai pengalaman beserta maknanya. Pengertian fenomena dalam studi fenomenologi adalah pengalaman atau peristiwa yang masuk ke dalam kesadaran subjek (Pujileksono, 2015: 65). Sesuai dengan rencana penulis, maka jalannya penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 april 2017 sampai 23 juni 2017.

Objek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spredley dinamakan “social situation” atau situasi yang terdiri atas tiga elemen, yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi. (Sugiyono, 2012: 215). Penelitian ini akan menggali jalannya komunikasi intrapersonal yang dialami seorang comic saat proses membuat materi stand-up comedy mulai dari awal menemukan ide, proses berjalannya pembuatan materi, penyempurnaan materi, hingga menghasilkan materi yang siap ditampilkan pada stand-up comedy show.

Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan subjek. Hanya lima anggota yang dijadikan subjek berdasarkan purposive sampling. Ketentuannya, yaitu comic yang tergabung dalam Komunitas Stand-Up Comedy Surabaya, sudah mampu membuat materi stand-up comedy, pernah tampil dalam stand-up comedy show, menjadi panutan di dalam Komunitas Stand-Up Comedy Surabaya.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini bertujuan untuk mendapatkan kelengkapan informasi atau data yang sesuai dengan fokus penelitian. Oleh sebab itu, teknik pengumpulan data yang tepat dengan metode fenomenologi adalah teknik wawancara mendalam dan teknik observasi partisipan. Selain itu, penelitian ini memerlukan teknik dokumentasi sebagai bukti dan sumber data sekunder.

Teknik Analisis Data
Sebagai penelitian dengan metode fenomenologi, maka penulis memakai teknik analisis data menggunakan pemikiran Creswell dalam penelitian fenomenologi. Kuswarno (2009: 72) menerangkan analisis data penelitian fenomenologi menurut Creswell. Dimulai dari penulis mendeskripsikan secara menyeluruh pengalamannya. Membuat horisonalisasi data, kembangkan rincian tersebut dengan tidak melakukan tumpang tindih. Kemudian, pernyataan-pernyataan dikelompokkan ke dalam meaning unit. Menuliskan sebuah textural description termasuk contoh-contohnya secara seksama. Setelah itu, penulis kemudian menggunakan imaginative variation atau stuctural description, mencari keseluruhan makna yang memungkinkan dan melalui divergent perspectives, mempertimbangkan krangka rujukan atas phenomenom, dan mengkonstruksikan bagaimana gejala tersebut dialami. Berlanjut, mengkontruksikan seluruh makna dan essence pengalamannya. Setelah semua itu dilakukan, kemudian menulis composite description.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Menemukan Ide untuk Membuat Materi Stand-Up Comedy
Seorang comic membutuhkan sebuah ide untuk dijadikan materi, umumnya sebuah ide materi stand-up comedy didapat dari peristiwa yang dialami oleh comic. Soyomukti menjelaskan, sensasi berasal dari kata sense yang berarti pengindraan, yang menghubungkan makhluk hidup dengan dunia luar (Soyomukti, 2010; 111). Proses sensasi ini menjadi jalan awal dari para comic untuk mendapatkan pengalamannya, nantinya setelah sebuah pengalaman ditangkap oleh alat indra akan menjadi sebuah ide-ide sebagai bahan awal pembuatan materi stand-up comedy. Sensasi ini hanya terjadi dalam ruang lingkup penangkapan stimulus saja, tidak ada proses memaknai di dalamnya.

Memaknai Peristiwa dalam Membuat Materi Stand-Up Comedy
Jalannya pemaknaan itu tidak lepas dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor perhatian, fungsional, dan struktural. Mengenai persepsi comic terhadap sebuah peristiwa ini menerangkan bahwa persepsi ini menjadi bagian penting terutama persepsi yang dipengaruhi faktor perhatian berupa hal yang menarik, tema pertunjukan, atau minat mereka, serta faktor fungsional sering kali mendorong comic kearah keresahan sebagai kebutuhan dalam materi stand-up comedy dan terpengaruh pula oleh kerangka rujukan mereka. Selain itu, persepsi karena faktor struktural terkadang dapat berpengaruh dibeberapa teknik materi stand-up comedy, khususnya materi berupa cerita. Setelah beberapa peristiwa telah dimaknai kemudian berlanjut pada penulisan langsung atau jika penulisan tidak dapat dilakukan para comic akan menyimpan makna-makna peristiwa itu dalam memori, sehingga pada waktu yang lain peristiwa dari para comic bisa diingat kembali.

Mengingat Peristiwa untuk Dijadikan Materi Stand-Up Comedy
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Setiap ada rangsangan dari luar yang masuk lewat alat indera, secara sadar atau tidak, ia akan direkam (Soyomukti, 2010; 111). Para comic biasanya akan melakukan catatan-catatan tertentu ketika menemukan peristiwa atau hanya membiarkan peristiwa itu terekam dalam memori tanpa mencatat. Selain itu, kejadian yang berasal dari masa lalu akan berusahan untuk dipanggil kembali.

Penjelasan mengenai memori yang dilakukan oleh comic ini adalah dengan melakukan recall dan recognition. Sebagian besar comic akan lebih sering recall dan recognition dibandingkan pengingatan yang lain. Biasanya comic yang melakukan recall adalah mereka yang memiliki kebiasaan-kebiasaan mengingat tanpa mencatatnya atau jika peristiwa yang telah berlalu dimasa yang terdahulu. Sedangkan comic yang mencatat akan me-recognition peristiwanya mereka dengan membaca catatan atau mendengarkan rekamannya sendiri untuk mengingat sebuah peristiwa yang telah dialami.

Mengolah Peristiwa untuk Dijadikan Materi Stand-Up Comedy
Berpikir adalah proses yang lengkap, yang melibatkan proses sensasi, persepsi, maupun memori. Tindakan ini melibatkan penggunaan konsep, lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa (Soyomukti, 2010; 114). Comic memiliki struktur sendiri untuk membuat materi stand-up comedy. Jika berbicara soal stand-up comedy, maka tujuan berpikir dari seorang comic adalah membuat kelucuan dari sebuah peristiwa atau kejadian. Sehingga pola berpikirnya akan memvisualisasikan kejadian tersebut dalam pikiran dengan dipadukan bersama struktur premise, set-up, dan punchline sehingga tercipta kelucuan dalam sebuah peristiwa.

Tahapan-tahapan pembuatan materi stand-up comedy ini memberikan penerangan mengenai cara berpikir comic dengan melakukan visualisasi peristiwa yang kemudian dipadukan dengan premise, set-up dan punchline. Dalam membuat premise dan set-up dengan cara berpikir realistik. Sedangkan, membuat punchline dengan menggunakan pemikirian autistik, walaupun beberapa peristiwa yang memang sudah memiliki kelucuan bagi para comic tidak memerlukan pemikiran autistik dalam punchline yang digunakan.

Secara keseluruhan comic akan memakai pemikirannya dalam membuat materi stand-up comedy, khusunya dalam memvisualisasikan peristiwa yang dialami secara realistik pada premise dan set-up, sedangkan memberikan sentuhan imajinasi autistik pada bagian punchline. Terlebih dari itu, comic memakai pemikirannya untuk mempertimbangkan kelayakan materinya dalam pertunjukan stand-up comedy, pertimbangan yang dilakukan adalah dengan cara meminta pendapat orang lain sebagai pandangan dan visualisasi baru bagi para comic. Selain itu, comic akan mempertimbangkan secara personal dengan memanfaatkan pengetehuan-pengetahuan tentang humor atau mencoba menumbuhkan sense of humor dengan cara membaca berulang serta membayangkan kelucuan yang terdapat pada materinya. Jika sebuah materi sudah dirasa lucu dan layak untuk ditampilkan, maka akan dibawakan dalam sebuah pertunjukan stand-up comedy yang berbayar.

Pertimbangan dalam Materi Stand-Up Comedy
Pertimbangan yang dilakukan oleh comic tidak sebatas dalam menemukan sebuah kelucuan, mereka mempertimbangkan sesuatu diluar kelucuan itu. Mengenai pertimbangan pesan dalam materi yang disampaikan kepada penonton memberikan fakta, bahwa sebagai seorang comic tidaklah memakai pesan-pesan yang sifatnya terbuka, reaktif, dan terpusat pada diri pembicara, dalam kata lain seorang comic tidaklah memakai expressive design logic karena materi yang disampaikan kepada penonton masih memperhatikan dan mempertimbangkan kesesuaian terhadap penonton. Umumnya comic dalam membuat materi tidak terlalu memberi perhatian khusus terhadap materinya, akan tetapi ada proses lanjutan yang akan dilalui seorang comic ketika akan menampilkan materinya, ada pertimbangan yang akan dilakukan agar materinya dapat diterima oleh penonton dan tidak melanggar aturan-aturan yang dipahami oleh penonton.

Akhirnya telah dipahami bahwa logika yang dipakai oleh para comic bukanlah expressive design logic yang terpusat pada disi seorang comic karena ada tahapa pertibangan lebih lanjut yang biasanya menentukan kesesuaian materi tersebut untuk ditampilkan kepada penonton. Artinya logika yang dipakai oleh comic adalah conventional design logic dengan cara memperhatikan materinya agar tidak melanggar aturan-aturan norma atau aturan yang dipahami oleh penonton serta pihak yang terlibat, termasuk aturan-aturan dalam pertunjukan stand-up comedy.

Aspirasi dalam Materi Stand-Up Comedy
Stand-up comedy merupakan seni pertunujak yang memiliki daya tarik sendiri, dalam sejarahnya pertunjukan ini sempat digunakan sebagai ajang penyampaian aspirasi atau kritik-kritik pada pihak tertentu untuk mengubah beberapa hal yang dianggap salah. Akan tetapi, dalam perkembangan stand-up comedy sedikit mengalami perubahan pada segi materi yang disampaikan. Saat ini materi yang disampaikan lebih sering dimaksudkan untuk menghibur semata bukan karena mengubah aturan.

Materi stand-up comedy yang dibuat para comic ini lebih banyak bermaksud untuk menghibur semata tanpa ada maksud sebagai cara mengubah aturan melalui negosiasi. Meskipun seperti itu, beberapa materi yang dibuat oleh comic masih mengaplikasi aspirasi dalam materinya untuk mengubah aturan dan sikap yang dianggap tidak benar, dengan cara membuat materinya menjadi fleksibel atau lebih masuk akal. Keseluruhan pembahasan ini mengacu kepada retorical design logic yang masih dipakai oleh beberapa comic dan dibeberpa materinya. Sedangkan, beberapa comic yang lain hanya bermaksud menghibur penonton saja tanpa ada niatan beraspirasi.

Kata-kata dalam Materi Stand-Up Comedy
Speech-act theory yang kebanyakan dihubungkan dengan John Searle dirancang untuk membantu kita memahami bagaimana manusia menyempurnakan hal dengan kata-katanya (Littlejohn dan Foss, 2009; 163). Penulis akan membahas bagaimana pernyataan-penyataan yang dibuat oleh comic dalam materi stand-up comedy. Lebih khususnya dalam sub bab ini akan membahas bagaimana kata-kata dalam materi dirancang secara sederhana. Seperti apa kata-kata tersebut dibuat hingga menjadi kalimat dalam materi atau kemungkinan kata-kata apa saja yang dipilih oleh seorang comic dalam materinya, akan dijelaskan oleh penulis dalam pembahasa ini.

Utterance act yaitu suatu pengucapan sederhana dari kata-kata dalam kalimat. Dalam materi stand-up comedy dijelaskan bahwa bentuk dari kata-kata materi stand-up comedy merupakan kata-kata yang telah dipilih dengan penyesuaian, sehingga membentuk kalimat yang singkat dan menimbulkan tawa. Penyesuaian itu dilakukan dengan cara memilih kata-kata yang dianggap tepat atau unik untuk dimasukan ke dalam struktur materi stand-up comedy, mengurangi kata-kata yang dianggap tidak perlu, atau menggati kata-kata dengan yang lebih singkat dan sesuai. Setelah sebuah kata-kata sudah terbentuk menjadi kalimat dalam materi stand-up comedy, seorang comic akan memberikan tambahan teknik-teknik untuk meyakinkan penonton.

Penegasan dalam Materi Stand-Up Comedy
Penambahan teknik dalam stand-up comedy menjadikan sebuah materi dapat meyakinkan penonton. Penulis mengacu kepada propositional act, dimana seorang pembicara akan berusahan meyakinkan orang lain agar percaya dengan mengucapkan pernyataan. Ini berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya non-verbal atau tidak tertulis di dalam materi stand-up comedy, sehingga materi stand-up comedy akan lebih terkesan tegas dan lebih dipercayai oleh penonton. Comic begitu memperhatikan adanya penegasan-penegasan atau ekspresi dalam materi yang dibuatnya. Mengenai ekspresi-ekspresi yang digunakan oleh comic untuk membuat penonton percaya ini memang telah terbukti pada beberapa penamilan mereka. Mereka yang tempil dengan ekspresi yang sesuai akan mendapat respon dan perhatian dari penonton..

Dapat ditarik inti dari propositional act yang digunakan oleh seorang comic dalam materinya adalah dengan menyusun materi berdasarkan proposisi yang logis terlebih dahulu, kemudian, meyakini materinya sendiri agar dapat dipercayai penonton, setelah itu menanamkan ekspresi-ekspresi dalam materi yang telah dibuat. Perlakuan ini akan dilakukan oleh setiap comic dalam mempertegaskan materinya. Selain itu, penegasan dalam materi ini dapat mendorong terjadinya illocutionary act, seorang comic biasanya menyampaikan maksud-maksud atau keinginan tertentu di dalam materinya dengan tujuan agar dapat dipahami oleh penonton.

Kehendak dalam Materi Stand-Up Comedy
Pemahaman yang dimaksud berkaitan dengan satu set materi, jadi dari awal materi hingga pada penutupan. Satu set materi biasanya berisikan pembukaan, runtunan sebuah bit atau kumpulan premise, set-up dan punchline, hingga pada penutupan. Ini akan membahas tentang susunan materi dalam satu set, proposisi yang terkandung di dalamnya, dan keinginan / kehendak yang dibuat oleh comic.

Illocutionary act yang dilakukan oleh para comic dengan pola-pola yang sudah disusun menjadi satu set materi. Awal materi adalah dengan menggunakan salam kepada penonton dengan maksud atau kehendak comic dipahami dalam memulai pertunjukan dan mengharap perhatiannya, selanjutnya memulai materi-materi berupa premise, set-up dan punchline dengan kehandak agar penonton mengikuti dan tertawa. Pada bagian premise dan set-up, comic akan mempertegas pernyataannya agar dipahami alur ceritanya dan diikuti, kemudian pada bagian punchline akan memberikan kelucuan dengan kehendak agar penonton terhibur dan tertawa. Setelah itu, pada bagian penutup akan diberikan materi-materi yang memiliki tingkat kelucuan yang cukup besar dengan maksud agar penonton dapat mengingat penampilan dari comic tersebut dan akhirnya salam penutupan sebagai kehendak mengakhiri pertunjukannya.

Jenis illocutionary act yang diperlihatkan oleh comic ada pada bagian runtunan materi yang dibuat oleh comic, biasanya comic akan melakukan pengulangan kalimat atau imbuhan pada kata-kata untuk membuat sebuah materi terkesan tegas dan ada pernyataan berupa kesimpulan dalam sebuah materi yang ditanamkan dalam beberapa pauchline, hal itu dapat diartikan sebagai jenis assertives. Jenis illocutionary act lain yang sering dimaksudkan oleh comic adalah expressives, sering kali jenis ini menjadi tolak ukur bagi para comic dimana pada isinya menyertakan aspek kondisi pembicara, berterima kasih, mengucap selamat, permintaan maaf, menghibur, dan penyambutan.

Pengaruh dalam Materi Stand-Up Comedy
Perlocutionary act adalah pernyataan yang berusaha agar pendengar melakukan sesuatu. Pada bahasan kali ini akan menggali mengenai keberadaan pernyataan-pernyataan dalam materi stand-up comedy yang bermaksud untuk mempengaruhi penonton. Sebagai seorang comic tentunya tampil di atas panggung dengan kehendak-kehendak tertentu yang sudah ditanamkan dalam satu set materi, dalam satu set materi tersebut ada bagian isi materi meliputi beberapa bit yang isinya set-up dan punchline. Isi materi ini yang merupakan pokok bahasan terakhir, khususnya dalam beberapa pernyataan yang berusaha untuk mempengaruhi penonton dalam melakukan tindakan.

Fokus utama dari para comic adalah mempengaruhi penonton agar mendengarkan dan tertawa, meskipun begitu ada beberapa pernyataan persuasif yang sengaja dibuat dalam materi agar penonton melakukan sesuatu yang diinginkan oleh comic. Sebagian besar comic hanya akan berusaha melakukan illocutionary act untuk membuat penonton mendengarkan dan tertawa. Sebagian lain dari comic akan membuat beberapa materi yang terkadang mengandung pendapat mereka untuk membuat penonton terpengaruh oleh argumennya, sehingga melakukan tindakan sesuai dengan yang diharapkan oleh comic.


PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka temuan penelitian ini dapat disimpulkan, sebagai berikut:

Komunikasi intrapersonal comic dimulai menemukan ide berupa peristiwa yang ditangkap oleh alat indra mata dan telinga. Kemudian pada persepsi yang terpengaruhi faktor perhatian pada tema tertentu, peristiwa unik, dan yang sering dilakukan. Selain itu, faktor fungsional memandang peristiwa menjadi keresahan dan tergantung pengetahuan. faktor struktural mempengaruhi comic yang membuat materi berupa cerita. Adapun proses pada memori, comic akan lebih sering melakukan recall dan recognition. Comic melakukan recall adalah yang terbiasa mengingat, Sedangkaan comic yang mencatat akan me-recognition. Berakhir pada pengolahan peristiwa, Umumnya premise dan set-up akan dipikirkan secara realistik, sedangkan punchline dipikirkan dengan autistik. Kemudian melalui proses pertimbangan materi, comic akan menetapkan keputusannya setelah membaca berulang-ulang materi, open mic dan comedy buddy.

Komunikasi intrapersonal ini juga terlibat dalam mempertimbangkan pesan yang akan ditampilkan pada pertunjukan stand-up comedy menggunakan logikanya, bahwa logika yang oleh comic adalah conventional design logic dengan cara memperhatikan materinya agar tidak melanggar aturan-aturan norma atau aturan yang dipahami oleh pihak yang terlibat. Selain itu, beberapa comic memiliki logika yang berusaha untuk melakukan perubahan cara pandangan khalayak yang ada, hal ini mengacu pada retorical design logic yang masih dipakai oleh beberapa comic dan dibeberpa materinya. Sedangkan, beberapa comic yang lain hanya bermaksud menghibur penonton saja.

Komunikasi Intrapersonal juga melibatkan seaorang comic untuk mempersiapkan pernyataan-pernyataan dalam membuat materi. Tahap awalnya adalah utterance act merupakan bentuk dari kata-kata yang telah dipilih. Selanjutnya propositional act yang digunakan oleh seorang comic adalah berdasarkan proposisi yang logis terlebih dahulu, kemudian meyakini tentang materinya sendiri, setelah itu menanamkan ekspresi-ekspresi dalam materi tersebut. Kemudian dari proposisi yang telah terbentuk terdapat kehendak yang dimiliki comic, biasanya comic akan melakukan pengulangan kalimat atau imbuhan pada kata-kata untuk membuat sebuah materi terkesan tegas atau pada bagian puncline seolah memberikan kelucuan akan tetapi ada pernyataan berupa kesimpulan, dapat diartikan sebagai assertives. Selain itu, jenis expressives, Adanya kehendak-kehendak menyambut orang-orang tertentu, mengucapkan terima kasih pada akhir acara, serta menghibur pada bagian-bagian materi, terutama pada bagian punchline. Meskipun begitu ada beberapa pernyataan persuasif berupa argumen yang sengaja dibuat dalam materi agar penonton melakukan sesuatu yang di inginkan oleh comic.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi semua pihak, saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
  1. Bagi institusi pendidikan Universitas Trunojoyo Madura diharap hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan referensi mengenai informasi terkait stand-up comedy, khususnya mengenai para pelakunya dalam membuat materi stand-up comedy.
  2. Bagi peneliti yang tertatik untuk meneliti mengenai pertujukan stand-up comedy diharap dapat melakukan penelitian yang lebih baik, serta penulis menyampaikan masukan mengenai sesuatu yang berkaitan dengan comic wanita, ini adalah hal yang menarik untuk diteliti karena kaum wanita adalah kaum minoritas di dalam sebuah perkumpulan comic stand-up comedy.
  3. Bagi para comic diharap dapat selalu berkarya dalam bidang komedi dengan sekreatif mungkin, serta dapat mengembangkan pertunjukan stand-up comedy di Indonesia dengan semestinya. Selain itu, penulis menyampaikan dengan sepenuh harapan agar pertunjukan stand-up comedy dapat bermanfaat dalam banyak hal, khusunya dalam menyampaiakan materi yang menghibur dan tetap dapat memberikan kontrol sosial, pendidikan, dan informasi bagi para khalayaknya.
Foto dokumentasi dengan salah satu narasumber :
Dodit Wahyudi Mulyanto (Dodit Mulyanto)


DAFTAR PUSTAKA

Dean, G. (2012). Step by step to stand-up comedy. Jakarta: Bukune.
Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi: Metodologi penelitian komunikasi. Bandung: Widya Padjadjaran.
Laksana, M.W. (2015). Psikologi komunikasi: Membangun komunikasi yang efektif dalam interaksi manusia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Littlejohn, S.W., & Foss, K.A. (2009). Teori komunikasi. (Mohammad Yusuf Hamdan, Penerjemah). Jakarta : Salemba Humanika.
Morissan. (2013). Teori komunikasi: Individu hingga massa. Jakarta : Kencana Penadamedia Group.
Papana, R. (2016). Buku besar stand-up comedy indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Pragiwaksono, P. (2012), Merdeka dalam bercanda. Bandung: Bentang Pustaka.
Pujileksono, S. (2015). Metode penelitian komunikasi kualitatif. Malang: Intrans Publishing.
Rakhmat, J. (1985). Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Rohim, H.S. (2009). Teori komunikasi: Perpektif, ragam, dan aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Soyomukti, N. (2010). Pengantar ilmu komunikasi. Jogjakarta: AR-Ruzz Media.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Labels: