Wednesday 11 April 2018

Selintas Tentang Media, Tulisan, dan Artikel

Format Media
Media dapat diterbitkan dalam beberapa Format seperti Newsletter, majalah, tabloid, atau surat kabar. Setiap format tersebut memiliki kegunaan, kelebihan ataupun kekurangan. Berikut ini akan menjelaskan karakter beberapa format media:

Newsletter format ini umumnya menggunakan HVS dengan ukuran A4 halamannya berkisar 4 hingga lebih. Tulisan lebih ringkas dan terdapat daftar isi pada sampulnya, format ini lebih mudah diproduksi

Majalah kertasnya menggunakan kertas Koran atau HVS berukuran A4 dengan sampul yang menggunakan kertas yang lebih tebal. Jumlah halamannya berkisaran 16 hingga lebih dan bagian halamannya dibagi atas 2 – 4 kolom sehingga majalah cocok untuk didokumentasikan.

Tabloid kebanyakan menggunakan kertas Koran termasuk pada bagian sampulnya, didalam tabloid halaman sekitar 8 -16 dibagi dalam 3 – 5 kolom dan tanpa dijilid

Surat kabar tidak dijilid dengan kertas koran berukuran 42 x 58 cm. terdapat pembagian kolom 7 – 9 kolom

Beberapa Tulisan Media Cetak
Tajuk bisa disebut induk karangan, tajuk ini mewakili opini/sikap media. Bentuk-bentuk tajuk berupa informasi, intrepretasi, argumentasi, sifat analitis, Mendorong aksi,persuasive, dan menghibur

Kolom sebagai forum diskusi dalam pers Indonesia. Penulisannya disertai dengan nama penulisnya, bersifat komis, komedis, anekdotis atau humoris bahkan sartiria. Isinya berupa analisis, renungan, atau komentar dengan gaya penulisan sangat bebas

Pojok berisi komentar singkat dengan gaya bahasa sindiran tajam.

Opini berisikan gagasan, ulasan, kritik terhadap permasalahanyang ditulis dengan bahasa ilmiah popular.

Berita mengandung unsur 5W+1W dengan adanya fakta-fakta.

Langkah-Langkah Menulis Editorial
Penulisan Editorial dapat disimpulkan dalam empat kata kerja yaitu memilih, mengumpulkan, mengaitkan dan memperbaiki. Langka pertama adalah memilih yaitu memilih isu-isu yang akan diangkat, berikutnya adalah mengumpulkan fakta-fakta pendukung yang dapat memperkuat opini. Setelah itu, langkah ketiga menghubungkan topik dengan fakta-fakta yang ada dan terakhir, melakukan pemeriksaan terhadap hasil rulisan tersebut. Beberapa struktur yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah editorial, yaitu:
  1. “Lead” dengan penjelasan objektif terhadap isu. Dengan menyertaka prinsip 5W + 1H.
  2. Kemukakan opini oposisi denga mengidentifikasika pihak-pihak yang bertentangan.
  3. Sanggah keyakinan pihak oposisi secara langsung. Perlu juga diawali dengan sebuah transisi.
  4. Berikan alasan untuk mempertahankan posisi.
  5. Simpulkan dengan tegas. Berikan solusi dari masalah yang ada.
Menulis Artikel di Media Massa
Artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial . menulis artikel di media cetak sudah menjadi kegiatan terhormat dikalangan intelektual, dengan menulis dimedia cetak maka akan dikukuhkan sebagai warga intelektual.dalam hal ini kaum non intelektual masih punya kesempatan untuk menulis artikel di media massa.

Kenali Media, isi dalam sebuah media, pertama fakta dan kedua opin. Fakta disajikan dalam bentuk berita sedangkan opini dalam bentuk karikatur, tajuk, surat pembaca, kolom. Seseorang yang menulis di media massa harus paham bahwa media yang dituju adalah media yang banyak dibaca orang. Oleh karena itu mengenali karakteristik media yang dituju menjadi sesuatu yang mutlak bagi penulis artikel

Aktual. Informasi adalah suatu yang dijual oleh media massa termasuk dalam aktualitasnya. Untuk mengetahui aktualitas berita maka perlu adanya pengamatan fenomena-fenomena yang saat ini sedang terjadi.

Dari Media Kecil, jika penulis pemula jangan memaksa menulis di media cetak besar tetapi mulailah dengan media local. Dalam hal penulisan harusnya lebih spesialisasi khusus. Dalam menulis yang diperlukan adalah etos kerja.

Semua Orang Bisa Menulis di Media
Dalam menulis di media yang tidak boleh hanya yang belum memperoleh pendidikan formal atau non fomal. Dalam penulisannya sangat banyak aturan yaitu:
  • Media akan menerima yang sesuai dengan misi, visi dan karakter media.
  • Menggunakan bahasa yang sopan dengan eja’an yang disempurnakan.
  • Tema yang spesifik dan aktual.
  • ide tulisan harus orisinil.
Tidak perlu terlalu dipikirkan dengan caranya namun mulailah dengan yang mudah lalu latihan menulis secara personal.


Tujuh belas sebab artikel ditolak yaitu:
  1. Tema kurang actual
  2. Argument bukan hal baru
  3. Terlalu berkepanjangan
  4. Cakupan terlalu lokal
  5. Redaksional kurang mendukung
  6. Kurang jelas
  7. Bahasa terlalu ilmiah
  8. Uraian terlalu sumir
  9. Gaya tulisan pidato
  10. Sumber kurang jelas
  11. Terlalu banyak kutipan
  12. Diskusi kurang berimbang
  13. Alur tidak runtut
  14. Tidak membuka pencerahan baru
  15. Ditunjukan pada orang
  16. Terlalu datar
  17. Pengetikan panjang.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home